PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH BUBUTAN BAJA PADA LAPIS TIPIS CAMPURAN ASPAL PANAS TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL

W. Alpha Tora K., Ary Setyawan, Djoko Sarwono

Abstract

Jalan merupakan fasilitas yang sangat penting bagi manusia. salah satu jenis perkerasan jalan yang sering dijumpai adalah perkerasan lentur (aspal). Penggunaan jalan yang terus-menerus mengakibatkan munculnya kerusakan jalan. Perawatan jalan yang biasa dilakukan adalah dengan overlay (pelapisan ulang) pada lapis perkerasan, namun hal ini berakibat tebal dari lapis tersebut menjadi tidak terkontrol, maka dari itu muncul gagasan untuk membuat lapis tipis campuran aspal panas. Lapis tipis berfungsi untuk mengontrol ketebalan lapis itu sendiri. Untuk meningkatkan kinerja dari lapis tipis tersebut muncul sebuah ide untuk memberikan bahan tambah pada lapis tipis ini, dan bahan tambah yang digunakan adalah limbah bubutan baja. Limbah bubutan baja merupakan bahan sisa yang jarang digunakan, sehingga penggunaannya akan membantu mengurangi limbah tersebut di lingkungan. Disamping variasi kadar aspal yang berkisar antara 4,5%-6,5%, penggunaan bahan tambah ini juga bervariasi antara 1-5% (dari total campuran benda uji) dan benda uji yang dibuat akan diuji menggunakan alat uji Marshall. Setelah dilakukan pengujian terhadap seluruh benda uji, didapatkan kadar penambahan limbah bubutan baja optimum sebesar 2,54% pada kadar aspal 5,25%. Dan dibandingkan dengan benda uji normal (tanpa penambahan limbah bubutan baja), benda uji tersebut mengalami peningkatan pada nilai stabilitas, pori dan Marshall Quotient, namun mengalami penurunan pada nilai flow dan bulk density.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.