PENGENDALIAN BANJIR PADA SUNGAI BERJALIN (BRAIDED) STUDI KASUS SUNGAI RANSIKI MANOKWARI PAPUA BARAT
Abstract
Papua Barat merupakan daerah rawan bencana alam seperti banjir. Sungai Ransiki, Manokwari, Papua Barat adalah jenis sungai berjalin. Aliran sungai berjalin bisa dengan mudah berubah arah. Perubahan arah aliran dimungkinkan akan mencapai dan menggenangi wilayah kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab Sungai Ransiki terbentuk sebagai sungai berjalin dan merencanakan pengendalian banjir dengan menggunakan tanggul. Desain rencana pengendalian banjir didasarkan pada data geologi, data curah hujan, dan penampang Sungai Ransiki. Dari peta geologi menunjukkan bahwa Sungai Ransiki memiliki pola aliran dendritik. Pola aliran ini akan membuat sungai utama menerima semua aliran air dan material sedimen. DAS Ransiki dikelilingi oleh formasi batuan dengan ukuran dan dalam jumlah besar seperti 1) Formasi Befoor, 2) Formasi Wai; 3) Formasi Kemum: 4) Batuan Gunung Api Arfak. Formasi batuan ini menjadi sumber sedimen Sungai Ransiki. Pada debit normal, aliran air akan mengalir di sela-sela sedimen, sehingga membentuk garis aliran yang berjalin. Situasi ini akan membuat Sungai Ransiki membutuhkan tanggul di kedua sisi. Tanggul ini akan mengarahkan aliran dan melindungi wilayah kota di sekitar sungai. Perencanaan ini menggunakan debit banjir periode ulang 20 tahun sebesar 790 m3/s dan tinggi jagaan 1 m. Ketinggian tanggul desain bervariasi dari 2 m - 7 m.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.