PENGARUH FLUKTUASI MUKA AIR WADUK TERHADAP DEBIT REMBESAN MENGGUNAKAN MODEL SEEP/W (Studi Kasus di Bendungan Benel, Kabupaten Jembrana, Bali)
Abstract
Pola rembesan dalam tubuh bendungan tergantung dari adanya tekanan air di sebelah hulu. Sesuai dengan persamaan Darcy, suatu aliran yang terjadi dalam tanah dipengaruhi oleh gradien hidrolis, yang mana dipengaruhi oleh beda tinggi atau elevasi muka air waduk. Studi kasus penelitian dilakukan pada Bendungan Benel yang berlokasi di Bali. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari fluktuasi muka air waduk terhadap debit rembesan. Untuk mengetahui pola aliran yang terjadi di dalam tubuh bendungan dilakukan dengan model perangkat lunak SEEP/W dari Geostudio dengan tipe analisis steady-state. Metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh fluktuasi muka air waduk terhadap debit rembesan dilakukan pendekatan dengan menghitung lama durasi rembesan yang terjadi. Hasil dari model menunjukkan pola aliran sesuai dengan prinsip metode Cassagrande. Hasil perhitungan menunjukkan pengaruh fluktuasi muka air waduk sangat kecil terhadap debit rembesan dengan durasi rembesan mencapai rata-rata 2,5 tahun. Akan tetapi, rembesan yang terjadi setelah pengisian awal waduk hanya sekitar 5 bulan. Perbedaan durasi rembesan dari hasil perhitungan dan penelitian menunjukkan pemodelan belum sempurna.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.