PERUBAHAN KUAT DESAK DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PECAHAN GENTENG BERSERAT ALUMINIUM PASCA BAKAR DENGAN VARIASI WAKTU RENDAMAN AIR
Abstract
Salah satu parameter dari kekuatan sebuah struktur adalah kuat desak dan modulus elastisitas dari elemen struktur tersebut. Kebakaran menyebabkan kerusakan struktural akibat kerusakan material penyusunnya. Perlu dilakukan penelitian seberapa bersarkah penurunan kuat desak dan modulus elastisitas beton, serta kekuatan maksimal yang dapat di pulihkan pasca kebakaran. Hasil penelitian pengujian kuat desak menunjukan beton ringan tanpa serat aluminium pra, pasca pembakaran dan setelah mendapakan perawatan ulang selama 28, 42, 56 hari berturut-turut adalah 20,3718 MPa, 19,0514 MPa, 19,2041 MPa, 21,3150 MPa, dan 24,7103 MPa. Penambahan serat aluminium dapat meningkatkan kuat desak beton pra, pasca bakar dan setelah mendapatkan curing ulang sebesar 23,7671 MPa, 21,8809 MPa, 25,0875 MPa, 25,4648 MPa, dan 26, 0307 MPa. Hasil pengujian modulus elastisitas beton ringan tanpa serat dengan perlakuan yang sama adalah 13129 MPa, 11442,3334 MPa, 12138,3334 MPa, 12283 MPa, dan 15619 MPa. Sedangkan hasil pengujian modulus elastisitas beton berserat aluminium adalah 16741,6667 MPa, 13508,6667 MPa, 14778,6667 MPa, 17436,6667 Mpa, dan 17582 MPa. Berdasarkan hasil di atas penambahan serat aluminium dapat meningkatkan kuat desak dan modulus elastisitas beton. Pembakaran sampel mengakibatkan penurunan kekuatan karena terjadinya penguapan air beton dan hilangnya air pada senyawa CSH. Dengan dilakukan curing ulang dapat meningkatkan kembali kuat desak dan modulus elastisitas beton ringan, karena terisinya kembali rongga-rongga kosong akibat pengupan air akibat pembakaran oleh air curing dan kriltal-kristal CSH baru yang berasal dari reaksi air curing ulang dengan semen yang belum terhidrasi pada beton tersebut.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.