KarakteristikTar HasilDestilasiTempurungKelapaDenganModifikasiPenamba-hanFly AshDan Lem DibandingkanDenganAspal MinyakProdukPertamina

Djoko Sarwono, Djumari Djumari, Driameda Ijhe Ledo

Abstract

Aspal olahan sudah banyak digunakan sebagai bahan pengikat perkerasan jalan, diantaranya adalah tar batubara dan tar cangkang kelapa sawit. Tar batubara cukup melimpah namum sering dianggap limbah karena baunya yang tidak enak, sedangkan tar tempurung kelapa sawit dihasilkan dari fraksi berat pembuatan asap cair yang dilewatkan pada pendingin. Tar memiliki nilai penetrasi yang tinggi, nilai titik lembek yang rendah, mudah terpengaruh pada perubahan suhu disekitarnya, dan nilai daktilitasnya yang sangat pendek. Sehingga diperlukan modifikasi terhadap tar agar memperoleh hasil yang baik sehingga tar dapat digunakan sebagai bahan pengikat material jalan. Pada modifikasinya menggunakan bahan fly ash karena kemampuannya untuk meningkatkan nilai penetrasi dan tahan terhadap perubahan suhu. Serta penggunaan bahan lem yang digunakan untuk meningkatkan nilai daktilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari bahan alternatif baru sebagai pengganti atau mengkobinasikannya dengan aspal.Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu denganmembuatkomposisimodifikasitar denganpenggunaan persentase kadar fly ashdan lem optimum 6,5%. Pada pengujiannya dilakukandengan6metodepengujian(SNI No.1737-1989-F)yaitu: uji penetrasi, uji daktilitas, uji titik lembek, uji titik nyala dan titik bakar, uji berat jenis, dan uji kelekatan tar terhadap agregat. Pengujianmodifikasi tar dilakukan 2 macam campuran yaitu modifikasi antara tar dengan fly ash 0%, 3%, 5%, 6% dan 7% dan modifikasi antara tar dengan lem optimum 6,5% ditambahkan fly ash0%, 3%, 5%, 6% dan 7%. Hasil penelitian menunjukkan tar modifikasi fly ash 7% pada pengujian penetrasi memperoleh hasil 71,3mm, titik lembek dengan hasil 53,3oC, berat jenis dan kelekatan tar terhadap agregat memenuhi persyaratan aspal keras penetrasi 60. Tar modifikasi lem+fly ash 3% pada uji titik lembek dengan hasil 52,5oC, uji daktilitas dengan hasil 106,5cm, berat jenis dan kelekatan tar terhadap agregat memenuhi persyaratan aspal keras penetrasi 40.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.