Karakteristik Tar Hasil Destilasi Tempurung KelapaDengan Modifikasi PenambahanAsbuton EmulsiDitinjauDari Spesifikasi Aspal Produk Pertamina
Abstract
Aspal olahan sudah banyak digunakan sebagai bahan pengikat perkerasan jalan, diantaranya adalah tar batubara Bahan pengikat (Binder) merupakan bahan yang dapat mengikat dua atau lebih bahan yang berbeda jenis. Bahan pengikat yang sering digunakan yaitu aspal (Bitumen). Bahan pengikat lain salah satunya taryang berasal dari kayu, misalnya tar hasil destilasi tempurung kelapa. Tardestilasi tempurung kelapa memiliki sifat fisik yang hampir sama dengan aspal dan mempunyai peluang yang cukup besar. Namun tar hasil destilasi tempurung kelapa memiliki karakteristik yang kurang baik apabila digunakan bahan pengikat, diantaranya memiliki penetrasi tinggi serta mudah terpengaruh perubahan suhu sekitarnya. Maka perlu ditambahkan bahan aditif untuk memperbaiki karakteristik tar hasil destilasi tempurung kelapa tersebut.
Bahan aditif yang digunakan adalah asbuton emulsi. Karakteristik asbuton diantaranya titik lembek tinggi dan daktilitas yang memenuhi persyaratan aspal. Penambahan asbututon emulsi diharapkan mampu meningkatkan karakteristik pada tar tempurung kelapa.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tar tempurung kelapa yang dimodifikasi dengan asbuton emulsi, mengetahui kadar penambahan asbuton emulsi dan apakah tar tempurung kelapa ini bisa sesuai dengan persyaratan pada aspal minyak dari pertamina.
Percobaan yang dilakukan adalah Penetrasi, Daktilitas, Titik Lembek, Titik Nyala dan Titik Bakar, Berat jenis bahan, dan Kelekatan bahan terhadap agregat. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental (trial), dengan melakukan penambahan kadar prosentase pada asbuton emulsi sebesar 3%, 5%, 9%, 12%, 15%, 17%,19%, 23%. Analisa data yang akan digunakan yaitu menggunakan analisa regresi dan kolerasi dengan bantuan sofewareMicrosoft Excel.
Hasil analisa data menunjukan tar tempurung kelapa yang dimodifikasi dengan asbuton emulsi hanya tiga karakteristik saja yang sesuai dengan persyaratan aspal minyak pertamina berdasarkan nilai penetrasinya. Kadar asbuton emulsi yang didapatkan yaitu 16%. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa benda uji belum dapat digunakan sebagai bahan pengikat (binder).
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.