PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG PUSKESMAS DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC BERBASIS METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS GEDUNG PUSKESMAS KABUPATEN SUKOHARJO)
Abstract
Bangunan Puskesmas adalah salah satu infrastruktur milik pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan masyarakat. Infrastruktur Bangunan adalah salah satu pendukung dalam terjadinya kegiatan untuk mewujudkan suatu misi atau fungsi yang ingin dicapai. Dengan demikian pemeliharaan bangunan perperan penting dalam mewujudkan kepentingan pelayanan kesehatan yang baik.
Penelitian dilakukan di bangunan puskesmas Kabupaten Sukoharjo yang terdiri dari 12 kecamatan. Penelitian dilakukan dengan pengamatan fisik untuk menentukan prosentase kerusakan bangunan. Penelitian menggunakan metode Analytical Hierachi Process (AHP) untuk menentukan bobot komponen. Data bobot komponen di peroleh dari penyebaran kuesioner kepada responden. Responden dipilih dari orang yang dianggap ahli dalam bidang pembangunan.
Hasil analisa didapatkan nilai eigen vector arsitektural (0.2246), sruktural (0.30505), utilitas (0.2745), dan tata lingkungan (0.1958). Bobot komponen dikalikan dengan nilai dari data kondisi bangunan akan menghasilkan Indeks Kondisi Bangunan. Bangunan Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo memiliki kondisi yang baik. Indeks Kondisi bangunan dari 5 Puskesmas yang mempunyai tingkat kerusakan paling tinggi, yaitu Puskesmas Bulu (IKB : 89.246), Puskesmas Weru (IKB : 89.4568), Puskesmas Mojolaban (IKB : 89.6201), Puskesmas Nguter (IKB : 90.3192), dan Puskesmas Baki (IKB : 91.4251).Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.