ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA LEMBUR OPTIMUM (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR KELURAHAN KETELAN, SURAKARTA)

Widi Hartono, Mila Nata Purnama, Sugiyarto Sugiyarto

Abstract

Pelaksanaan pembangunan proyek harus diperhitungkan dan diatur sedemikian rupa, baik dari segi waktu maupun biaya agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Salah satu langkah efisiensi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan percepatan. Dalam melakukan percepatan, faktor waktu, biaya, dan mutu harus diperhatikan, sehingga diperoleh waktu optimum, biaya optimum, dan mutu sesuai standar yang diinginkan. Proyek pembangunan gedung kantor kelurahan Ketelan, Surakarta dipilih sebagai studi kasus karena adanya permintaan dari pihak pemilik untuk mempercepat penyelesaian proyek menjadi lebih awal dari waktu rencana yang tercantum dalam kontrak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari waktu dan biaya optimum juga membandingkan biaya sebelum dan sesudah percepatan. Data penelitian yang digunakan adalah data primer berupa wawancara dengan pihak kontraktor dan data sekunder berupa RAB, kurva S, daftar satuan upah, dan jumlah pekerja. Penelitian ini menggunakan metode Time Cost Trade Off (TCTO) sebagai analisis percepatannya. Percepatan dilakukan dengan menambah jam kerja optimum selama 3 jam per hari. Diawali dengan mencari lintasan kritis menggunakan Microsoft Office Project 2007 kemudian melakukan crashing dan menghitung cost slope pada aktivitas yang berada pada lintasan kritis tersebut. Selanjutnya melakukan analisis TCTO dengan melakukan penekanan (kompresi) pada pekerjaan yang berada pada lintasan kritis dimulai dari cost slope terendah. Dari hasil analisis diperoleh biaya optimum sebesar Rp 2.423.431.995,68 dengan selisih Rp 5.218.125,34 dari total cost normal Rp 2.428.650.121,02 dengan tambahan biaya langsung sebesar Rp 1.596.964,29 dan pengurangan biaya tidak langsung sebesar Rp 6.815.089,63 sehingga didapatkan efisiensi biaya 0,2149%. Sedangkan waktu optimumnya diperoleh 118 hari dengan pengurangan durasi proyek selama 22 hari dari durasi normal 140 hari, sehingga diperoleh efisiensi waktu 15,7143%.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.