EVALUASI TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK), ABILITY TO PAY (ATP), WILLINGNESS TO PAY (WTP), DAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) BUS BATIK SOLO TRANS (Studi Kasus: Koridor 1)

Tb. Pradika, Slamet Jauhari Legowo, Budi Yulianto

Abstract

Tarif merupakan salah satu unsur angkutan umum yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan operasional. Kebijakan tarif yang berlaku harus ditinjau terhadap dua aspek, penumpang selaku konsumen dan pengelola angkutan umum. Angkutan bus BST merupakan angkutan bus kota yang saat ini sedang digalakkan pengoperasiaannya di daerah Surakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi tarif yang berlaku saat ini berdasarkan penghitungan BOK, ATP, WTP, dan analisis BEP. Data penelitian ini didapat dengan mewawancarai dengan Perum Damri sebagai pengelola bus BST dan dengan menyebarkan kuisioner kepada pengguna angkutan bus BST koridor 1. Data yang didapat kemudian di analisis untuk mengetahui besarnya BOK, ATP, WTP serta nilai BEP pada bus BST Koridor 1. Dalam hal ini penghitungan BOK menggunakan 3 metode yaitu Dephub, DLLAJ, FSTPT serta dilakukan dalam 2 skenario. Skenario 1 yaitu kondisi dimana operator membeli bus baru, sedangkan skenario 2 adalah kondisi dimana bus merupakan hibah dari pemerintah. Penghitungan ATP dan WTP dilakukan pada 2 hari, yaitu hari kerja dan libur. Hasil analisis data yang didapatkan pada skenario 1 penghitungan BOK menurut metode Dephub sebesar Rp. 5.621,68, metode DLLAJ sebesar Rp. 5.532,91, dan metode FSTPT sebesar Rp. 5.087,92. Pada skenario 2 terjadi penurunan sebesar 19 - 20 % dibanding skenario 1. Jika dilihat nilai BOK, tarif saat ini masih dibawah dari nilai BOK. Berdasarkan ATP pada hari kerja sebesar Rp 3.488,95 untuk kategori umum dan Rp. 2.000,22 untuk kategori pelajar. Sedangkan pada hari libur sebesar Rp. 3.485,4, untuk kategori umum dan Rp. 1.996,07, untuk kategori pelajar. Besarnya nilai WTP pada hari kerja sebesar Rp. 3.374,33 untuk kategori umum dan Rp 2.136,36 untuk kategori pelajar, pada hari libur sebesar Rp. 3.422,37 untuk kategori umum dan Rp. 2.000 untuk kategori pelajar. Hal ini menunjukkan nilai ATP & WTP sudah mendekati dengan tarif yang berlaku saat ini, walaupun pada kategori umum nilai ATP & WTP sedikit dibawah dari tarif yang berlaku. Nilai BEP berdasarkan load factor pada hari kerja sebesar 0,63 dan pada hari libur sebesar 0,59 pada skenario 1. Penghitungan nilai BEP pada skenario 2 terjadi penurunan sebesar 18 - 20 % dibanding skenario 1. Selain itu, pada skenario 1 membutuhkan waktu 19,57 tahun untuk impas dan membutuhkan waktu 1,61 tahun pada skenario 2.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.