Pemanfaatan Air Hujan melalui PAH dan Biopori Dalam Mereduksi Beban Drainase Pada Kawasan Pemukiman (Studi Kasus: Kawasan Banjir di Kelurahan Kedung Lumbu, Surakarta)

Febrina R Meliala, Siti Qomariyah, Adi Yusuf Muttaqien

Abstract

Tingginya curah hujan di Kota Surakarta telah menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Salah satu bentuk pemanfaatan air hujan adalah melalui tangki penampung air hujan (PAH) dan biopori yang dapat menjadi sumber air baku alternatif dan juga dapat mereduksi beban drainase. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kapasitas tangki PAH, mengetahui jumlah lubang resapan biopori (LRB) yang dapat dibuat serta mengetahui besarnya reduksi beban drainase dari pemanfaatan tangki PAH dan Biopori. Penelitian ini dilakukan dengan metode Deskriptif Kuantitatif, dengan mengumpulkan data kemudian menganasilis dan menyimpulkan hasil penelitian. Objek penelitian adalah kawasan banjir Kelurahan Kedung Lumbu, Surakarta. Data hujan yang digunakan dalam ananlisis hidrologi yaitu tahun 1992 - 2013 dari stasiun hujan Pabelan. Hasil penelitian ini didapatkan kapasitas tangki PAH adalah sebagai berikut ; RT 02/RW I = 1900 m3, RT 03/RW I = 1900 m3, RT 01/RW III = 600 m3, RT 02/RW III = 1350 m3, RT 03/RW III = 2020 m3 , dan RT 04/RW III = 650 m3. Sedangkan Lubang Resapan Biopori (LRB) yang dapat dibuat di daerah rawan banjir kelurahan Kedung Lumbu adalah sebanyak 4939 LRB dengan ø 10 cm dan kedalaman 100 cm. Beban drainase yang dapat tereduksi adalah sebesar 50,4% atau sebesar 18,632 m3/det dari debit hujan yang jatuh di seluruh wilayah (Qwilayah = 36,957 m3/det).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.