PENGARUH PANJANG SAMBUNGAN LEWATAN LEBIH DARI SYARAT SNI-2847-2013 TERHADAP KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG TULANGAN BAJA ULIR
Abstract
Struktur beton bertulang merupakan material komposit yang terdiri dari beton dan baja tulangan yang ditanam di dalam beton. Beton bertulang memiliki tulangan memanjang sebagai penulangan lentur yang berfungsi menahan gaya tarik yang bekerja. Elemen struktur yang panjang dan menerus membuat tulangan yang dipasang memerlukan penyambungan sesuai panjang yang direncanakan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh panjang sambungan lewatan terhadap kuat lentur pada balok beton bertulang tulangan baja ulir. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan variasi panjang sambungan lewatan yang digunakan adalah 300 mm, 325 mm dan 350 mm. Benda uji yang digunakan merupakan balok beton bertulang dengan lebar 80 mm, tinggi 120 mm dan panjang 1100 mm. Alat yang digunakan dalam pengujian kuat lentur adalah Bending Testing Machine yang ada di laboratorium bahan Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Hasil pengujian dalam penelitian ini adalah momen lentur yang terjadi lebih besar dari momen lentur yang disyaratkan, sehingga momen lentur hasil pengujian telah memenuhi syarat dengan menggunakan sambungan lewatan. Semakin panjang sambungan lewatan pada balok beton bertulang, maka semakin besar momen lentur yang dapat ditahan oleh balok beton bertulang tersebut. Pola retak yang terjadi merupakan retak lentur. Peningkatan beban aksial yang terjadi saat pembebanan menyebabkan peningkatan nilai lendutan dan pertambahan panjang retakan.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.