EVALUASI KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN ASPAL DENGAN DAMAR ASPAL (DASPAL) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

Fieza Abraham Emha, Ary Setyawan, Niken Silmi Surjandari

Abstract

Damar Aspal (Daspal) yang dikenal dengan nama Jabung oleh pengrajin perak Kotagede Yogyakarta merupakan bahan yang digunakan sebagai landasan pembuatan perak. Secara visual bentuk dan warna daspal menyerupai aspal. Daspal juga memiliki kelekatan terhadap agregat dan mampu menerima beban layaknya aspal. Daspalterdiri dari tiga komponen yakni damar, serbuk bata dan minyak goreng yang merupakan bahan alami yang dapat diperbaharui. Untuk mengetahui kemampuan daspal dalam menerima beban sebagai bahan alternatif perkerasan jalan pengujian marshall dilakukan.Penelitian ini adalah eksperimental murni dengan membuat 4 jenis campuran daspal dengan perbandingan getah damar : serbuk bata : minyak goreng yaitu A (300 gr : 300 gr : 145 gr), B (400 gr : 200 gr: 155 gr), C (450 gr : 150 gr : 170 gr) dan D (600 gr damar : 225 gr Minyak goreng) dan dilakukan pengujian marshall. Hasil nilai karakteristik marshall daspal kemudian dibandingkan dengan asbuton aspal penetrasi 60/70 dan retona blend 55. Daspal D hanya menggunakan damar saja tujuannya untuk mengetahui nilai karakteristik marshall pada damar itu tanpa campuran serbuk bata. Standart acuan yang digunakan ialah SNI 03-1737-1989(Tata Cara Pelaksanaan Lapisan Beton LASTON untuk Jalan Raya).Hasil evaluasi karakteristik marshall terhadap daspaldidapatkan yaitu : bahwa nilai stabilitas, Marshall Quotient, porositas dan kadar aspal optimum keempat type daspal A/B/C/D lebih besar yang dibandingkan dengan aspal penetrasi 60/70 dan asbuton retona blend 55. Untuk nilai kepadatan (density) dan flow keempat type daspal A/B/C/D lebih kecil yang dibandingkan dengan aspal penetrasi 60/70 dan asbutonretona blend 55. Keempat type campuran daspal tersebut memiliki hubungan yang kuat dan mempengaruhi nilai karakteristik marshallcampuran laston dengan bahan pengikat daspal. Daspal C dan daspal D yang paling banyak memenuhi kriteria berdasarkan SNI 03-1737-1989 sebagai lapisan aspal beton (laston). Tingginya porositas dari keempat jenis campuran daspal disebabkan kepadatan efektif yang dilakukan belum optimal.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.