Pengaruh Penambahan Serat Bendrat dan Abu Sekam Padi Terhadap Kuat Tekan, Modulus Of Rupture dan Kuat Kejut

Slamet Prayitno, Sunarmasto Sunarmasto, Candra Sedya Putra

Abstract

Beton serat didefinisikan sebagai beton yang dibuat dari campuran semen, agregat, air, dan sejumlah serat yang disebar secara random. Prinsip penambahan serat yang disebar merata kedalam adukan beton dengan orientasi random untuk mencegah terjadinya retakan beton yang terlalu dini di daerah tarik akibat panas hidrasi maupun akibat pembebanan. Bahan tambah abu sekam padi diharapkan dapat menambah mutu beton, karena abu sekam padi bersifat seperti pozzolan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan beton normal dengan beton berserat bendrat dan abu sekam padi ditinjau dari kuat tekan, modulus of rupture dan kuat kejut.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 54 buah. Benda uji terdiri dari beton normal tanpa bahan tambah, beton bahan tambah abu sekam padi serta beton bahan tambah serat bendrat dan abu sekam padi dangan variasi serat bendrat 0,5%, 1%, 1,5% dan 2%. Setiap jenis campuran beton dibuat 3 benda uji. Benda uji yang digunakan adalah silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, balok dimensi 10 cm x 10 cm x 50 cm untuk pengujian modulus of rupture dan silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 5 cm untuk pengujian kuat kejut (impact).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penambahan kadar serat bendrat dari 0,79% - 0,97% memberikan nilai maksimal dari kuat tekan, modulus of rupture, dan kuat kejut. Masing-masing sebesar: 24,683 MPa; 2,688 MPa; 3555,14 J (pada saat retak pertama); 3973,05 J (pada saat runtuh total). Penambahan kadar serat bendrat diatas 1% tidak menunjukkan kenaikan nilai yang signifikan bahkan cenderung menurun.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.