UJI PANEL SAMBUNGAN PURUS LURUS PADA PANEL BETON BERAGREGAT KASAR PET

Afifah Afifah, Sunarmasto Sunarmasto, Edy Purwanto

Abstract

Beton ringan merupakan salah satu bahan yang dipilih sebagai pengganti dinding non struktural. beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan, seperti penggunaan limbah plastik PET (Polyethylene Terephthalate) sebagai pengganti agregat kasar. Penggunaan limbah plastik PET sebagai agregat kasar pada campuran beton mampu mengurangi jumlah sampah yang ada di sekitar sehingga bersifat ramah lingkungan. Untuk menjadi dinding utuh, beton ringan PET yang berbentuk panel harus disambung. Salah satu model sambungan yang cocok digunakan untuk material berbentuk papan atau lembaran adalah sambungan purus lurus. Pada skripsi ini disajikan uji panel sambungan purus lurus pada panel beton beragregat kasar pet.

Tiga benda uji berbentuk panel sambungan dan tiga benda uji berbentuk panel utuh sebagai pembanding disiapkan. Masing masing benda uji telah ditambahkan kawat kasa (wiremesh) 25 mm ukuran 600 mm x 600 mm (panel utuh) dan ukuran 300 mm x 600 mm (panel sambungan). Panel utuh dicetak dengan ukuran 600 mm x 600 mm x 50 mm, sedangkan panel sambungan dicetak dalam dua model cetakan dengan ukuran 300 mm x 300 mm x 50 mm. Benda uji diuji beban pada umur 28 hari. Kurva hubungan beban-deformasi masing-masing benda uji dicatat dan dibandingkan.

Berdasarkan pengujian, panel beton utuh mengalami retak pertama di kisaran 11,6667 kN dan mencapai beban maksimum di kisaran 22,8333 kN, sedangkan panel hasil penyambungan mengalami retak pertama pada kisaran 6,9333 kN dan runtuh pada kisaran 11,6333 kN. Penurunan yang terjadi sebesar 41% untuk kondisi retak pertama dan 49% pada beban ultimit. Terdapat penurunan energi absorpsi rata-rata sebesar 37% atau 34,8342 Joule. Panel beton utuh memiliki energi absorpsi rata-rata sebesar 94,0197 Joule, sedangkan panel hasil penyambungan memiliki energi absorpsi rata-rata sebesar 59,1855 Joule. Pada pelat beton utuh terdapat enam hingga delapan garis leleh. Untuk pelat hasil penyambungan terdapat minimal dua garis leleh yang menjalar ke arah samping. Hal ini dikarenakan daerah sambungan mengalami lendutan yang besar akibat beban, sehingga rusak dan runtuh terlebih dahulu lalu retak akan menjalar ke arah berlawanan dari posisi sambungan (sisi terpendek).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.