Pemilihan Moda Angkutan Kereta Api Kalijaga Jurusan Solo-Semarang

Herlyn Meylisa, Amirotul MH Mahmudah, Dewi Handayani

Abstract

Mobilitas masyarakat Surakarta dan sekitarnya semakin meningkat, demikian pula mobilitas masyarakat dengan tujuan Semarang. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas masyarakat, tingkat ekonomi, serta semakin tersedianya sarana dan prasarana transportasi. Sarana transportasi semakin beragam dengan frekuensi dan biaya yang kompetitif. Angkutan umum yang dapat digunakan dari Solo ke Semarang antara lain kereta api, bus, dan travel. Moda Bus dan Kereta Api memiliki harga tarif yang terjangkau, namun frekuensi pelayanan moda kereta api hanya satu kali dalam satu hari sedangkan bus sebanyak empat puluh delapan kali per hari. Agar moda Kereta Api dapat bersaing dengan perusahaan angkutan umum lain seperti Bus, kualitas pelayanan harus ditingkatkan agar pangsa pasar dapat ditingkatkan. Sehingga diperlukan penelitian terkait pemilihan moda Kereta Api terhadap Bus dengan metode stated preference. Penelitian ini menggunakan atribut pengaruh berupa tarif perjalanan, waktu perjalanan, dan frekuensi pelayanan. Data yang digunakan adalah data primer berupa kuisioner dengan metode stated preference yaitu dengan menyediakan 27 skenario.Pemodelan dilakukan menggunakan model regresi dengan binomial logit. Model pemilihan moda yang didapat adalah UKa-Bus = 0,3850 - 0.007 (Cka-Cbus) - 0.035 (Tka-Tb) + 0,002 (Fka-Fb)dengan C merupakan variabel tarif, T adalah variabel waktu perjalanan, dan F adalah variabel frekuensi pelayanan. Hasil analisis yang didapatkan bahwa waktu perjalanan mempunyai pengaruh paling besar dibanding atribut lainnya. Pada pengujian tarif menunjukkan bahwa probabilitas pemilihan Kereta Api semakin meningkat ketika Tka semakin kecil dan Fka semakin tinggi. Pada pengujian waktu perjalanan menunjukkan bahwa probabilitas pemilihan Kereta Api semakin meningkat ketika Cka semakin kecil dan Fka semakin tinggi. Pada pengujian frekuensi pelayanan menunjukkan bahwa probabilitas pemilihan Kereta Api semakin meningkat ketika Fka semakin tinggi dan Tka semakin rendah. Dari uji sensitivitas diketahui bahwa orang-orang mulai beralih ke moda Kereta Api pada kondisi waktu perjalanan 143 menit dengan tarif sebesar Rp.10.000. Orang-orang juga mulai beralih ke moda Kereta Api ketika tarif Kereta Api sama dengan Bus yaitu Rp.25.000 dengan waktu perjalan 140 menit.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.