STUDI KINERJA ANGKUTAN UMUM INFORMAL DI PEDESAAN (Studi Kasus Jalur Klaten - Bendogantungan - Wedi - Bayat - Njarum)
Abstract
Angkutan umum di pedesaan mulai berkurang peminatnya yang berakibat pada minimnya penghasilan pengusaha angkutan umum sehingga dapat memperburuk kinerja angkutan yang sudah ada. Pada rute Klaten - Bendogantungan - Wedi - Cawas terdapat angkutan jenis MPU yang sudah tidak lagi memiliki ijin resmi beroperasi akan tetapi masih bertahan keberadaanya dengan jumlah armada yang cukup banyak. Angkutan yang dulu berplat kuning tersebut kemudian berubah menjadi angkutan berplat hitam yang pengoperasianya bersifat paratransit. Meskipun angkutan ini memiliki nilai load factor kecil tapi keberadaanya masih terus bertahan, hal ini berarti bahwa angkutan ini memiliki sesuatu yang diminati oleh masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kinerja angkutan tersebut dan membandingkanya dengan persepsi pengguna.
Penelitian dilakukan terhadap angkutan pedesaan berplat hitam jenis MPU kapasitas 12-16 penumpang rute Klaten - Bendogantungan - Wedi - Cawas. Pengukuran kinerja dilakukan dengan metode survai pengukuran langsung di lapangan. Parameter pengukuran kinerja adalah terhadap load factor, headway, waktu tunggu penumpang, kecepatan perjalanan, waktu perjalanan. Sedangkan pengukuran persepsi terhadap pengguna dilakukan dengan metode kuisioner dengan skala lickert. Survei dilakukan pada hari libur dan hari biasa.
Hasil penelitian didapatkan load factor = 34 % , Headway = 31 menit , waktu tunggu penumpang = 15 menit , waktu perjalanan = 57 menit , kecepatan perjalanan persegmen = 32 km/jam dan kecepatan perjalanan = 27,8 km/jam. Persepsi pengguna terhadap kinerja diperoleh: Ketersediaan tempat duduk baik (nilai 3,6), waktu tunggu penumpang baik (nilai 3,5), lama perjalanan baik (nilai 3,6), kecepatan perjalanan baik (nilai 3,6).
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.