ANALISIS FATIGUE PADA SURFACE COURSE DENGAN PENDEKATAN DISSIPATED ENERGY

Michael Michael, Ary Setyawan, Pungky Pramesti

Abstract

Suatu perkerasan merupakan infrastuktur yang sangat penting bagi moda transportasi, karena merupakan media bagi moda tersebut untuk melakukan pergerakan. Beban dari moda yang diterima perkerasan ini terjadi secara berulang-ulang dan bersifat dinamis, akibatnya lapis perkerasan akan mengalami kelelahan (fatigue) hingga rusak/retak. Kelelahan atau titik keruntuhan yang ditunjukkan dengan munculnya crack (crack initiation) dapat diidentifikasi dengan metode dissipated energy. Penelitian ini menginvestigasi fatigue pada mix-design dengan menggunakan gradasi material runway Bandara Adi Soemarmo dan menggunakan aspal campuran Pen 60/70 dengan polimer EVA. Campuran aspal diuji dengan Indirect Tensile Fatigue Test (ITFT), dengan mode pembebanan stress-controlled. Stress level yang digunakan untuk pengujian ITFT sebesar 500, 600 dan 700 kPa, dengan frekuensi pembebanan dan suhu pengujian, masing-masing adalah 10 Hz dan 20oC. Dari hasil pengujian, didapatkan nilai strain pada setiap siklus pembebanan, yang akan digunakan untuk perhitungan dissipated energy (DE). Pada setiap pengujian, DE semakin meningkat seiring dengan kenaikan jumlah cycles karena kenaikan nilai strain pada setiap cycles. Jumlah DE yang dihasilkan untuk pengujian dengan stress 500, 600, 700 kPa masing-masing adalah 7122,8; 8614,3; 2654,9 J/m3. Sementara itu, failure point pada spesimen dengan stress level 500, 600 dan 700 kPa masing-masing terjadi pada 8171, 5161 dan 841 cycles. Dapat dilihat bahwa semakin lama suatu perkerasan runtuh atau semakin tinggi nilai fatigue life, maka semakin tinggi pula energi yang dihamburkan.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.