ANALISIS NERACA SUMBER DAYA AIR DAS KEDUANG
Abstract
Ketersediaan air menjadi hal yang penting untuk diperharikan. Semakin banyak air digunakan, maka ketersediaannya akan semakin berkurang. Oleh karena itu perlu diakukan penelitian mengenai neraca Air, agar nantinya bisa dibuat perencanaan yang baik, sehingga air masih dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data curah hujan, data klimatologi, jumlah penduduk, jumlah ternak, data industri, data perikanan, kalender tanam, dan luas lahan irigasi. Penelitian ini menggunakan metode GR2M sebagai metode untuk menganalisis Hujan-Debit. Komponen kebutuhan Air disesuaikan dengan SNI 6728.1 tahun 2015 meliputi kebutuhan Rumah tangga, Perkotaan, Industri, Kebutuhan Peternakan, perikanan, Irigasi dan kebutuhan Air untuk pemeliharaan sungai. prediksi curah hujan dihitung menggunakan metode SARIMA dengan bantuan Aplikasi Minitab 18. Analisis evapotranspirasi disesuaikan dengan RSNI –T-01 tahun 2004. Peta Neraca sumber daya air dibuat dengan aplikasi ArcGIS 10.2.1.
Neraca Air pada tahun 2017 Pada sub DAS titik Kontrol 1 terjadi surplus terbesar terdapat pada Bulan Februari sebesar 4,161 x 106 m3/bulan. Sedangkan defisit terbesar terjadi pada bulan Nopember dengan devisit sebesar 6,926 x 106 m3/bulan. Pada sub DAS titik Kontrol 2 terjadi defisit terbesar terjadi pada bulan Nopermber dengan defisit sebesar 239,862 x 106 m3/bulan. Prediksi Neraca Air pada Tahun 2018, Pada sub DAS titik Kontrol 1 terjadi Surplus terbesar terdapat pada Bulan Februari sebesar 5,838 x 106 m3/bulan. Sedangkan defisit terbesar terjadi pada bulan Oktober dengan defisit sebesar 6,157 x 106 m3/bulan. Pada sub DAS titik Kontrol 2 terjadi surplus Air terbesar pada bulan Februari sebesar 7,444 x 106 m3/bulan. Sedangkan Defisit terbesar terjadi pada bulan Nopermber dengan defisit sebesar 234,838 x 106 m3/bulan.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.