Kajian Penetrasi dan Permeabilitas Beton Mutu Tinggi Memadat Mandiri terhadap Variasi Komposisi Metakaolin dan Superplasticizer MasterEase 3029 Kadar 1,9% dari Berat Binder.

Wibowo Wibowo, Antonius Mediyanto, Silviana Valentin

Abstract

Pembangunan infrastruktur di dunia tidak akan pernah berhenti, karena infrastruktur merupakan roda penggerak ekonomi bagi setiap negara. Sebagian infrastruktur menuntut kualitas beton mutu tinggi untuk mendukung ketahanan bangunan tersebut, perbaikan untuk mendukung hal ini adalah dengan ditambahkan pozzolan. Pozzolan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metakaolin dengan kadar 12,5%; 15%; 17,5%; 20% dan 22,5%.  Seiring berkembangnya inovasi beton, penggunaan beton memadat mandiri umum digunakan di kalangan pasar konstruksi. Pembuatan beton memadat madiri membutuhkan membutuhkan FAS dan Superplasticizer yang tinggi, sehingga memungkinkan akan terbantuk pori yang besar dan banyak. Pada bangunan air seperti basemen, tangki  air, dinding penahan tanah dan bendungan dibutuhkan beton yang kedap air, karena masuknya air kedalam beton dapat menyebabkan korosi terhadap tulangan sehingga akan menurunkan masa layan beton.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar maksimum metakaolin untuk mencapai beton mutu tinggi memadat mandiri dan memenuhi persyaratan beton kedap air agresif, serta pengaruh metakaolin terhadap workabilitas beton.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan parameter yang dikaji adalah penetrasi, permeabilitas dan workability beton. Beton berbentuk silinder dengan diameter 75 mm dan tinggi 15 mm. Pengujian beton berdasarkan SNI 03-2914-1992, SNI 03-6468-2000, EFNARC 2000 dan ACI 301 – 729. Pengujian dilakukan dengan memberikan air yang bertekanan sebesar 1 kg/cm2 selama 48 jam, 2 kg/cm2 selama 24 jam dan 7 kg/cm2 selama 48 jam.  Hasil penelitian menunjukkan semua beton yang dihasilkan merupakan beton mutu tinggi. Subtitusi metakaolin pada kadar 15% dapat menurunkan nilai kedalaman penetrasi dan koefisien permeabilitas beton berturut – turut sebesar 36% dan 93%. Pada pengujian beton segar, metakaolin menurunkan workability beton tetapi hasil pengujian pada beton segar masih memenuhi standar beton memadat mandiri yang ditetapkan oleh EFNARC 2000.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.