Efek pemberian ekstrak pituitari sapi terhadap peningkatan jumlah folikel ovarium dan konsentrasi estradiol pada tikus putih (Rattus norvegicus)
Abstract
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak pituitari terhadap peningkatan jumlah folikel dan konsentrasi estradiol pada tikus putih.
Metode: Dalam penelitian ini digunakan 10 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) betina dewasa, galur wistar, berumur 3-4 bulan dengan bobot badan antara 200-250 g yang dibagi atas 2 kelompok. Pada kelompok kontrol, tikus diinjeksi dengan hormon PMSG (PG 600, Intervet, Boxmeer, Holland) 5 IU secara intraperitoneal. Pada kelompok perlakuan, tikus diinjeksi dengan ekstrak pituitari secara intraperitoneal selama 3 hari yakni 1,0; 0,5; dan 0,3 ml. Empat hari setelah perlakuan awal, sampel darah dikoleksi langsung dari jantung untuk pemeriksaan konsentrasi estradiol, kemudian tikus-tikus tersebut dikorbankan dengan cara dislokasio cervicalis untuk pemeriksaan mikroskopis ovarium. Penghitungan terhadap jumlah folikel dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya. Penghitungan konsentrasi estradiol darah dilakukan dengan teknik enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Data jumlah folikel dan konsentrasi estradiol dianalisis menggunakan uji T.
Hasil: Jumlah folikel primer, sekunder, tertier, dan CL pada kelompok PMSG vs ekstrak pituitari masing-masing adalah 3,0+1,58 vs 4,4+3,97; 5,4+1,52 vs 6,4+3,91; dan 9,2+4,32 vs 4,4+3,51 buah, sedangkan konsentrasi estradiol pada kelompok PMSG vs ekstrak pituitari adalah 62,4+12,9 vs 58,8+11,8 pg/ml. Hasil penelitian menunjukkan jumlah folikel pada setiap kategori dan konsentrasi estradiol tidak memperlihatkan perbedaan secara signifikan (P>0,05) antar kelompok perlakuan.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak pituitari dapat meningkatkan aktivitas folikulogenesis dan konsentrasi estradiol pada tikus putih (Rattus norvegicus).