PENERAPAN BIBIT KULTUR JARINGAN PADA KELOMPOK TANI DI DESA PANCOT TAWANGMANGU
Abstract
Bawang putih (Allium sativum L) merupakan komoditas hortikultura
unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif.
Permintaan yang selalu meningkat sangat mempengaruhi jumlah
ketersediaan bawang putih di pasar. Di sisi lain, produksi bawang putih
dalam negeri mulai menurun bahkan sebagian besar petani tidak lagi
membudidayakan bawang putih lokal. Hal ini disebabkan karena
produktivitasnya rendah dengan nilai jual yang sangat murah, sehingga
menyebabkan kerugian. Produksi bawang putih lokal yang cenderung
menurun disebabkan bibit yang rentan terinfeksi virus sehingga
produktivitasnya sangat rendah. Untuk mengembalikan kejayaan bawang
putih lokal salah satu upaya yang harus dilakukan adalah mendapatkan
bahan tanam (bibit) yang bermutu. Bahan tanam bermutu adalah bahan
tanam dari genetis yang unggul dan berkualitas. Kegiatan pengabdian
ditujukan pada penyediaan bibit bawang putih lokal yang diaplikasikan
pada dua kelompok tani di desa Pancot, Kabupaten Karanganyar.
Kelompok tani “Tani maju” (mitra 1) dan kelompok tani “Tani makmur”
(mitra 2) adalah pembudidaya bawang putih di area Kabupaten
Karanganyar selain sayur mayur yang merupakan komoditi unggulan
daerah tersebut. Metode penyediaan bibit ini dilakukan dengan
diseminasi melalui sosialisasi kualitas bibit bawang putih, implentasi dan
pendampingan budidaya dengan harapan pada akhirnya mampu
meningkatkan produktivitas bawang putih.
unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif.
Permintaan yang selalu meningkat sangat mempengaruhi jumlah
ketersediaan bawang putih di pasar. Di sisi lain, produksi bawang putih
dalam negeri mulai menurun bahkan sebagian besar petani tidak lagi
membudidayakan bawang putih lokal. Hal ini disebabkan karena
produktivitasnya rendah dengan nilai jual yang sangat murah, sehingga
menyebabkan kerugian. Produksi bawang putih lokal yang cenderung
menurun disebabkan bibit yang rentan terinfeksi virus sehingga
produktivitasnya sangat rendah. Untuk mengembalikan kejayaan bawang
putih lokal salah satu upaya yang harus dilakukan adalah mendapatkan
bahan tanam (bibit) yang bermutu. Bahan tanam bermutu adalah bahan
tanam dari genetis yang unggul dan berkualitas. Kegiatan pengabdian
ditujukan pada penyediaan bibit bawang putih lokal yang diaplikasikan
pada dua kelompok tani di desa Pancot, Kabupaten Karanganyar.
Kelompok tani “Tani maju” (mitra 1) dan kelompok tani “Tani makmur”
(mitra 2) adalah pembudidaya bawang putih di area Kabupaten
Karanganyar selain sayur mayur yang merupakan komoditi unggulan
daerah tersebut. Metode penyediaan bibit ini dilakukan dengan
diseminasi melalui sosialisasi kualitas bibit bawang putih, implentasi dan
pendampingan budidaya dengan harapan pada akhirnya mampu
meningkatkan produktivitas bawang putih.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.