PENGARUH BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN GOOGLE CLASSROOM DENGAN TRADITIONAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Abstract
ABSTRAK
Pada mata pelajaran produktif, terdapat materi yang membahas konsep dasar Wide Area Network sehingga peserta didik mampu menghubungkan sebuah perangkat ke jaringan luar. Sebagian peserta didik belum termotivasi mempelajari konsep dasar Wide Area Network sehingga hasil belajar tidak memuaskan. Mengatasi permasalahan tersebut diperlukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik yaitu dengan penggunaan model Blended Learning selama kegiatan belajar mengajar. Model Blended Learning merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi internet yaitu e-learning yang digabungkan dengan model pembelajaran tatap muka. Penelitian ini menggunakan strategi Think Pair Share sebagai model tatap muka dan Google Classroom sebagai e-learning. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design dengan model nonequivalent control group design. Data dikumpulkan dengan pretest dan posttest, serta instrument motivasi belajar. Berdasarkan analisis menggunakan uji t, terdapat perbedaan hasil belajar dan motivasi belajar antara pembelajaran model Blended Learning dengan strategi Think Pair Share berbantuan Google Classroom dan Traditional Learning. Sedangkan dari analisis uji gain, model Blended Learning dengan strategi Think Pair Share berbantuan Google Classroom lebih tinggi daripada model Traditional Learning dalam meningkatkan hasil belajar.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Halimah, Nur. 2017. Perbedaan Pengaruh Model Student Teams Achievement Division (STAD) dan Numbered Heads Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 7(3), 267-275. doi: 10.24246/j.scholaria.2017.v7.i3.p267-275
Imanuel, Darius. 2017. Peran Jam Belajar Efektif Siswa di Sekolah dalam Memoderator Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan , 7(1), 10 – 16. doi: 0.24246/j.scholaria.2017.v7.i1.p10-16
Kiviniemi, Marc T. 2014. .Effects of a blended learning approach on student outcomes in a graduate-level public health course. BMC Medical Education. doi: 10.1186/1472-6920-14-47
Shampa Iftakhar. 2016. Google Classroom: What Works and How. Journal of Education and Social Science, Vol. 3 (Feb), 12 – 18. Diakses pada tanggal 23 Mei 2017, dari http://jesoc.com/wp-content/uploads/2016/03/KC3_35.pdf
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RND). Bandung: Alfabeta.
Sundayana, R. (2016). Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Susanti, A. D., Basori, B., & Efendi, A. The Implementation of Online Project-Based Learning Model With A Combination of Collaborative Learning to Improve The Learning Result of Digital Photo Composition. Journal of Informatics and Vocational Education, 1(1).
Thorne, K. 2003. Blended learning: How to integrate online and traditional learning. London: Kogan Page Publishers
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Tseng, Hung Wei & Eamonn Joseph. 2016. Blended vs. Traditional Course Delivery: Comparing Students’ Motivation, Learning Outcomes, and Preferences. Quarterly Review of Distance Education, 17(1). Diakses pada tanggal 19 Mei 2018, dari https://www.researchgate.net/publication/301204339
Watson, John. 2015. Blending Learning: The Evolution of Online and Face-to-Face Education from 2008–2015. iNACOL, The International Association for K–12 Online Learning. Diakses pada tanggal 19 Mei 2018, dari https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED560788.pdf
DOI: https://doi.org/10.20961/jiptek.v13i1.22368
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jeanti Rofiqoh, Taufiq Lilo Adi Sucipto, Basori Basori
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.