PENGARUH TERAK SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN DAN BERAT JENIS PADA BETON NORMAL
Abstract
Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu mengadakan suatu percobaan untuk mendapatkan suatu hasil yang menegaskan hubungan antara variabel-variabel yang di selidiki. Variabel yang mempengaruhi langsung dalam penelitian ini adalah Variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variasi terak yang digunakan sebagai pengganti agregat kasar yaitu dengan variasi prosentase sebesar 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 60%, 80% dan 100% dengan rencana campuran menggunakan Mix Design berdasarkan pada SK SNI 03-2847-2002, sedangkan variabel terikatnya adalah berat jenis dan kuat tekan beton. Berdasarkan hasil penelitian dapat di peroleh prosentase penggantian terak yang optimal sebesar 39,986 % dengan kekuatan tekan maksimal sebesar 22,626 MPa. Pengaruh terak sebagai pengganti agregat kasar berpengaruh secara signifikan terhadap kuat tekan beton. Dimana dapat dilihat pada hasil analisis regresi dengan Curve Estimation model Linier, Quadratic diperoleh nilai probabilitas 0,001 (< 0,05) pada taraf signifikansi 5%. Penggantian terak sebagai pengganti agregat kasar berpengaruh sangat kuat terhadap berat jenis beton. Pada hasil uji berat jenis menunjukkan bahwa semakin banyak penggunaan terak, mengakibatkan semakin tinggi nilai berat jenis beton. Variasi terak sebagai pengganti agregat kasar menghasilkan berat jenis beton normal pada prosentase 0%, 10%, 20%, sedangkan pada prosentase 30%, 40%, 60%, 80%, 100% menghasilkan berat jenis yang tidak masuk dalam kriteria berat jenis beton normal (> 2400kg/m³). Berat jenis beton normal 2300 kg/m³ - 2400 kg/m³ (Tjokrodimuljo, 2004). Simpulan penelitian ini adalah variasi terak sebagai pengganti agregat kasar berpengaruh secara signifikan terhadap kuat tekan beton dan berpengaruh sangat kuat terhadap berat jenis beton sehingga dapat digunakan dalam struktur bangunan.
Kata Kunci: terak, kuat tekan, berat jenis, beton
Full Text:
PDFReferences
C. Trihendradi. (2011) . Langkah-Langkah Mudah melakukan Analisis Stasistik menggunakan SPSS 19 . Yogyakarta : CV. Andi Offset.
Handayani. (2008). Pemanfaatan Limbah Industri Cor Logam (klelet) Batur untuk Beton Kedap Air. Skripsi Teknik Sipil. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Hartono. (2010). SPSS 16.0 Analisa Data Statistik dan Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Heinz Frick dan Ch. Koesmartadi. (1999). Ilmu Bahan Bangunan. Yogyakarta : Kanisius.
Isah Iriawan. (2012). Pengaruh Penambahan Terak terhadap Kuat Tekan Paving Block. Skripsi Pendidikan Teknik Sipil. Universitas Sebelas Maret
Litbang. (2002). Beton SNI 03-2847-2002.
L.J. Murdock dan K.M. Brook. (1986). Bahan dan Praktek Beton. Jakarta : Erlangga.
Mulyono, T. (2003). Teknologi Beton. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
Paul Nograha dan Antoni, (2007). Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, Beton Kinerja Tinggi, Yogyakarta : Andi.
Rina Rahmiati L. (2010). Pembuatan Beton Kedap Air Dengan Memanfaatkan Klelet Sebagai Pengganti Agregat. Skripsi Teknik Sipil. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sagel. R dan Kole. P (Terjemahan Gideon Kusuma). (1997). Pedoman Pengerjaan Beton (Berdasar SK SNI T- 15- 1991- 03), Jakarta: Erlangga.
Samekto, W. dan Candra, R. (2001). Teknologi Beton. Yogyakarta: Kanisius
Saptahari Sugiri. (2005). Kandungan Terak Logam. Jurnal Infrastruktur dan Lingkungan Binaan. Departemen Teknik Sipil ITB.
Sjafe amri. (2005). Teknologi Beton A-Z. Jakarta : Yayasan John Hi-Tech Idetama.
Sudjana. (2002). Metode Statistik . Bandung : Tarsito.
Sugiyono. (2006). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Tjokrodimuljo, K. (2004). Teknologi Beton, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Widiyanto,J. (2011). SPSS For Windows. Surakarta: Laboratorium Komputer FKIP Universitas Sebelas Maret.
DOI: https://doi.org/10.20961/jiptek.v7i1.14280
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Ida Nugroho Saputro, Anis Rahmawati, Wahyu Indri Satupi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.