ALTERNATIF MODEL PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BERBASIS PROJECT BASED LEARNING SEBAGAI SALAH SATU SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Abstract
Penggunaan buku sekolah elektronik di SMK disinyalir belum maksimal dan belum dipadukan dengan berbagai model pembelajaran di SMK. Mengingat uji kompetensi di SMK dilaksanakan dengan model berbasis proyek, maka diperlukan suatu model penggunaan buku sekolah elektronik berbasis project based learning sebagai salah satu sumber belajar di SMK. Penelitian ini akan mengungkap dan menemukan tentang kondisi penggunaan buku sekolah elektronik di SMK, kondisi pelaksanaan pembelajaran dengan project based learning di SMK, dan model penggunaan buku sekolah elektronik berbasis project based learning sebagai salah satu sumber belajar di SMK.
Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif dan Focus Group Discussion (FGD) dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menjawab tujuan yang diukur dengan prosentase,yaitu kondisi tentang penggunaan BSE dan Model PBL, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan yang diukur berdasarkan fenomena/gejala, yaitu model penggunaan BSE berbasis PBL.
Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru pada program studi keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 5 Surakarta. Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah; (1) Kesepadanan antara konsep dengan penggunaan Buku Sekolah elektronik (BSE) dalam proses belajar, didapatkan hasil rata-rata secara keseluruhan adalah 53,4%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan BSE dalam proses belajar mengajar baru 53,4% sesuai dengan konsep diadakannya BSE tersebut, (2) Kesepadanan antara konsep dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PBL) dalam proses belajar, didapatkan hasil rata-rata secara keseluruhan adalah 74%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL dalam proses belajar mengajar 74% sesuai dengan konsep dari ketentuan di dalam pelaksaan PBL, dan (3) Alternatif model penggunaan BSE berbasis PBL sebagai salah satu sumber belajar ditinjau dari 4 (empat) aspek, yaitu; (a) Aspek bentuk: berbasis internet, (b) Aspek materi dasar kejuruan: penguasaan konsep dan prinsip dasar, berbentuk uraian singkat (teori), produk berupa hasil telaah, perhitungan/desain, (c) Aspek materi keahlian kejuruan: pengembangan keterampilan pemecahan masalah kompleks, berbentuk laporan kegiatan (perencanaan dan proses kerja), produk berupa benda nyata, dan (d) Aspek sistem evaluasi: berbasis proses dan produk.
Full Text:
PDFReferences
AECT. 1977. Selecting Media for Learning. Washington DC: Association for Education Communication and Technology.
Arif Sadiman, S, Raharjo, R, Anung Haryono. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali.
Barbara B. Seels, Rita C. Richey. 1994. Instructional Technology: The definition and Domains of the Field. Washington, DC: Associations and Technology.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1983. Teknologi Instruksional. Jakarta: Ditjen Dikti, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi.
Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. 2007. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas
Dirjen Mandikdasmen. 2008. Keputusan Dirjen Mandikdasmen Nomor 251/C/KEP/MN/2008 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta: Dirjen Mandikdasmen.
Ditpsmk. 2009. Bimbingan Teknis Implementasi KTSP di SMK. Jakarta: Ditpsmk
Gagne, R.M., & Briggs, L.J., 1979. Principles of Instructional Design, New York: Holt, Renerhart and Winston.
H. B. Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakatra: Universitas Sebelas Maret.
Henry & Perceval, Elington, Fred. 1984. A Handbook of Educational technology. London: Kogan Page Ltd. Pentoville Road.
Irwanto. 1998. Focus Group Discussion (FGD) Sebuah Pengantar Praktis. Jakarta: PKPM Unika Atmajaya
Iwan Awaladuddin Yusuf. 2011. Memahami Focus Group Discussion (FGD. http://bincangmedia.wordpress.com/2011/03/28/relasi-media-dan-konsumtivisme-pada-remaja/Diunduh 25 September 2011
Karwono. 2007. Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Upaya Peningkatan Kualitas dan hasil Pembelajaran (Makalah). Metro-Lampung
Lexy J. Moleong. 2011. Motodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.
Miles, Matthew B. dan Huberman, A. Michael.1992. Analisi Data Kualitatif(Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: UI-Press.
Muhammad Nuh. 2010. Pengantar BSE. Jakarta: Kepmendiknas
N.A. Suparwoto. 2009. Mengembangkan Bahan Ajar dengan Menyusun Modul (Makalah). Kebumen.
Regeluth, C.M. 1983. Instructional Design Theories and Models: An Overview f their Current Status. Hillsdale, N.J: Lawrence Erlbaum Associates, 3-36.
Republik Indonesia. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Jakarta: Sekretariat Negara
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.
Suthardhi, SD. 1981. Pemanfaatan Alam Sekitar sebagai Sumber Belajar Anak. Analisis Pendidikan. Depdikbud. Jakarta Tahun II. (1) 146-159.
Suwardi Endraswara. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.
http://bojadd-twicelawyer.blogspot.com
DOI: https://doi.org/10.20961/jiptek.v6i2.12620
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Sutrisno Sutrisno, Eko Supri Murtiono, A.G. Tamrin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.