PENDIDIKAN ANTI-RADIKALISME DI SEKOLAH: Studi Penyelenggaraan Pendidikan SMA Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama di Surakarta
Abstract
Radikalisme merupakan gerakan sosial yang memiliki pandangan untuk melakukan perubahan fundamental sebagai respon dari kejengkelan moral yang kuat dan mengharapkan perbaikan menuju arah yang lebih baik sesuai pandangan para pemikir radikal itu sendiri. Akhir-akhir ini paham radikalisme mulai menjalar hingga kalangan pelajar. Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama sebagai dua organisasi terbesar di Indonesia memegang peranan penting dalam upaya pendidikan anti-radikalisme. Penelitian ini dilakukan di Kota Surakarta yang merupakan embrio dan markas dari berbagai macam ideologi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus serta dianalisis menggunakan Teori Fungsionalisme Struktutal Talcott Parsons untuk menjelaskan proses AGIL dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Hasil menunjukkan bahwa pendidikan anti-radikalisme belum menjadi tujuan utama dari sistem pendidikan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Tetapi beberapa aspek dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah mengarahkan siswa pada sikap toleransi, keterbukaan dan kebermanfaatan yang bertolak belakang dengan sikap dan perilaku radikal.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.20961/jodasc.v5i1.55066
Refbacks
- There are currently no refbacks.