BODY SHAMING, CITRA TUBUH IDEAL DAN KAUM MUDA KAMPUS: STUDI FENOMENOLOGI TERHADAP MAHASISWA UNS

Dian Yustika Sari, Yuyun Sunesti

Abstract


Body shaming merupakan perbuatan mengolok-olok tubuh seseorang yang dinilai tidak sesuai dengan kriteria tubuh ideal menurut masyarakat luas. Tuntutan untuk mencapai tubuh ideal ini tidak hanya dirasakan oleh perempuan, namun juga laki-laki, serta dialami oleh berbagai usia, mulai dari usia anak, remaja, hingga dewasa. Meskipun banyak penelitian terdahulu yang menemukan bahwa body shaming terbukti berdampak negatif pada kehidupan sosial dan kesehatan psikologis korban, namun tindak body shaming ini nyatanya masih terus terjadi sampai sekarang. Penelitian ini dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), yang mana seorang mahasiswa dituntut untuk dapat menghargai segala perbedaan yang ada, salah satunya perbedaan bentuk fisik seseorang. Namun nyatanya, tindak body shaming ini pun masih terjadi pada mahasiswa UNS. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman body shaming yang dialami oleh mahasiswa UNS. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teori Tubuh Sosial Anthony Synnott dipilih untuk menjelaskan pemaknaan tubuh ideal dan faktor penyebab terjadinya body shaming, serta teori Interaksionisme Simbolik Herbert Blumer dipilih untuk menjelaskan respon korban dalam menghadapi body shaming. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tubuh ideal dimaknai sebagai tubuh yang tinggi dengan berat badan proporsional, berkulit putih atau sawo matang, wajah tidak berjerawat, dan rambut rapih, serta dapat membuat diri sendiri merasa nyaman, memiliki kepercayaan diri, dan pembawaan yang bahagia. Kemudian, faktor penyebab terjadinya body shaming yang dialami oleh mahasiswa UNS yaitu karena adanya konstruksi tubuh ideal dan ketidakpekaan sosial. Selanjutnya, bentuk-bentuk body shaming yang diterima oleh mahasiswa UNS terbagi ke dalam 2 kategori yaitu; (1) Ucapan, dan (2) Ucapan sekaligus tindakan. Kemudian, respon yang diberikan oleh korban body shaming yaitu; (1) Mengabaikan, (2) Melawan pelaku, (3) Menanggapi dengan candaan, dan (4) Memberikan pengertian.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.20961/jodasc.v4i2.50718

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Recent Issues