Karakteristisasi Tes Kemampuan Representasi Siswa Pada Materi Usaha-Energi Berdasarkan Analisis Teori Respon Butir

Asri Herlianti

Abstract

Kemampuan representasi merupakan salah satu dari tujuh kemampuan sains yang perlu dikembangkan siswa. Namun, belum banyak penelitian yang mengembangkan kemampuan representasi siswa, khususnya dalam pembuatan instrumen yang dapat mengukur kemampuan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan tes kemampuan representasi siswa ditinjau dari konstruksi dan karakteristik tes tersebut. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif yang terdiri dari 2 tahap penting, yaitu tahap konstruksi dan tahap validasi. Sampel dalam uji coba melibatkan 120 siswa yang berasal dari empat SMA Negeri di Kota Bandung. Penelitian ini menghasilkan 16 butir soal pilihan ganda dengan 5 distraktor yang mencakup 3 aspek kemampuan representasi. Berdasarkan validasi ahli, 8 butir soal memiliki kesesuaian soal yang tinggi sedangkan 8 butir soal lain memiliki kesesuaian soal yang sangat tinggi. Secara umum, konstruksi tes memenuhi kriteria valid. Karakteristik tes menggunakan analisis teori respon butir dengan model yang sesuai berdasarkan fungsi informasi adalah 3 Parameter Logistik. Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa karakteristik tes memiliki nilai slope (a) sebesar 1,228; threshold (b) 0,2; dan asymptote (c) sebesar 0,153. Perpotongan kurva fungsi informasi dan kesalahan pengukuran pada skala kemampuan peserta sebesar -1,83 sampai 1,77 dengan interpretasi tes dapat menilai kemampuan sedang.

Keywords

Karakteristik Tes; Kemampuan Representasi; Teori Respon Butir

Full Text:

PDF

References

Ainsworth, S. (2006). DeFT: a conceptual framework for considering learning with multiple representations. Learning and Instruction, 183-198.

Cock, Mieke De. (2012). Representation use and strategy choice in physics problem solving. The American Society Journal.

Crocker, L. & Algina, J. (2008). Introduction to classical and modern test theory. Cengage Learning.

Demars, C. (2010). Item response theory, Oxford University Press, Inc.

Harrish, D. (1989). Comparison of 1-, 2-, 3- parameter irt models, instructional topics in educational measurement, 157-163.

Hubber, P., Tytler R., Prain V. & Waldrip. Conatructing representations to learn in science, Sesnse Publisher.

Nieminen, P., Savinainen, A., & Viiri, J. (2010). Force concept inventory-based multple-choice test for investigating students’ representational consistency. The American Physical Society Journal.

Pertiwi, R. (2013). Analisis kemampuan representasi siswa dalam menyelesaikan masalah tes uraian terstruktur dan tes uraian bebas pada materi kelistrikan. (Skripsi). FPMIPA UPI, Bandung.

Retnawati, H. (2014). Teori respon butir dan penerapannya. Nuha Medika.

Rosengrant, D., Etkina, E., Heuvelen, A., Suzanne, Brookes, D., Gentile, M., Murthy, S., & Warren A. (2006). Scientific abilities and their assessment, Physical Review Special Topics.

Rosengrant, D. (2007). Multiple representations and free body diagrams : do student benefit from using them?. (Doctoral Dissertation). The State University of New Jersry, New Jersey.

Sarea, M. S. & Hadi, S. (2015). Analisis kualitas soal ujian akhir semester mata pelajaran kimia sma di kabupaten gowa. jurnal evaluasi pendidikan, 3 (1), 35-43.

Ulfarina, L. (2011). Penggunaan pendekatan multi representasi pada pembelajaran konsep gerak untuk meningkatkan pemahaman konsep dan memperkecil kualitas miskonsepsi pada siswa SMP. (Thesis). Sekolah Pasca Sarjana UPI, Bandung.

Waldrip,B., Prain, V., & Carolan, J., (2006). Learning junior secondary science through multi-modal representation. Electronics Journal of Science, 11 (1), 87-107.

Waldrip, B., Prain, V., & Carolan J., (2010). Using muli-modal representations to improve learning in junior secondary science, Springer, 65-80.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.