TINDAKAN SUKU DAYAK NGAJU TERHADAP HUTAN
Abstract
The Ngaju Dayak tribe upholds ancestral traditions that are evident through attitudes of kinship and mutual cooperation. These traditions show customary ties that become moral rules that also regulate their relationship with the transcendent and that instruct Kaharingan people to belom Bahadat, which means good behavior or deeds, so that balance, harmony, and natural order will be maintained. The gap in this research is the need for social actions that arise to regulate balance, harmony, and the maintenance of natural order. This research used the qualitative research by producing narrative and descriptive data. Data sources came from interviews with Basir as well as books, journal articles, and party documents related to the issue of the Ngaju Dayak tribe's actions towards the forest. Four distinctive idealized forms of action are distinguished from some of these social actions, but certain actions appear to consist of a combination of these four idealized forms of action. Customary actions may reflect the beliefs of the Ngaju Dayak tribe. That is, plots contain value-based rationality and reflect a conscious choice of goals, including the goal of maintaining a balance between the Ngaju Dayak tribe and the forest in their utilization.
Keywords: Social Actions, The Dayak Tribe, Forest
Abstrak
Suku Dayak Ngaju menjunjung tinggi tradisi leluhur yang tampak melalui sikap kekerabatan, kekeluargaan, dan gotong royong. Tradisi ini menunjukkan ikatan adat yang menjadi aturan moral yang juga mengatur hubungan mereka dengan yang transenden dan yang memerintahkan orang Kaharingan untuk belom Bahadat, yang berarti perilaku atau perbuatan baik, sehingga keseimbangan, keserasian dan tatanan alam akan tetap terjaga. Kesenjangan dalam penelitian ini adalah diperlukannya tindakan-tindakan sosial yang muncul untuk mengatur keseimbangan, keselarasan, dan pemeliharaan tatanan alam. Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan menghasilkan data deskriptif naratif. Sumber data berasal dari wawancara dengan Basir, serta sumber dari buku, artikel jurnal dan dokumen pihak terkait isu tindakan suku Dayak Ngaju terhadap hutan. Empat bentuk tindakan ideal yang khas dibedakan dari beberapa tindakan sosial ini, tetapi tindakan tertentu tampaknya terdiri dari kombinasi dari empat bentuk tindakan ideal ini. Perbuatan adat dapat mencerminkan kepercayaan suku Dayak Ngaju. Artinya, plot mengandung rasionalitas berbasis nilai dan mencerminkan pilihan tujuan secara sadar, antara lain tujuan menjaga keseimbangan antara suku Dayak Ngaju dan hutan dalam pemanfaatannya.
Kata Kunci: Tindakan Sosial, Suku Dayak, Hutan
Full Text:
PDFReferences
1979/1980, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Tahun. n.d. System Gotong Royong Dalam Masyarakat Daerah Kalimantan Tengah.
Borneo, Yohansen. 2010. “Marko Mahin, Menyelami Kaharingan.” Retrieved (https://ibanology.wordpress.com/page/31/?app-download=nokia).
Cambah, Tahan Mentria. 2022. “Nilai Ekologis Dalam Upacara.” Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora 11(2):269–81.
Johnson, Doyle Paul. 1986a. Sociological Theory Classical and Contemporary Perspectives. edited by R. M. Z. Lawang. 1986: PT Gramedia.
Johnson, Doyle Paul. 1986b. Sociological Theory Classical and Contemporary Perspectives. Jakarta: Gramedia.
Kertodipoero, Sarwoto. 1963. Kaharingan Religi Dan Penghidupan Di Pehuluan Kalimantan. Bandung: Sumur Bandung.
Lastaria Lastaria, Ahmad Alghifari Fajeri. 2023. “Struktur Dan Makna Prosesi Perkawinan Adat Dayak Ngaju (The Structure And Meaning Of The Dayak Ngaju Traditional Marriage Processes).” Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pembelajarannya 13(1):185–202. doi: http://dx.doi.org/10.20527/jbsp.v13i1.14574.
Mahar, Eddy Taufan D. 2013. “Kearifan Lokal Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah Dalam Mengelola Sumber Daya Alam. Tahun 1 Nomor 1/2013.” Jurnal Borneo Institute Media Informasi, Komunikasi, Dan Kritik Kebudayaan Dayak Kalimantan Tengah, Mencari Identitas Dan Mendudukkan Dayak Sebagai Subyek 1(1).
Mahin, Marko. 2005. 70 Tahun GKE: Pergumulan Dan Upaya GKE Menuju Kemandirian. Banjarmasin: Majelis Sinode Gereja Kalimantan Evangelis.
Mangkin, Melly S. 2010. Suku Dayak Ngaju (Potret Kekayaan Budaya, Sistem Religi, Moral Dan Adat-Istiadat; Pergulatan Antara Eksistensi Dan Transformasi Kehidupan Kini Dan Esok). Jakarta: Midada Rahma Press.
Moleong, Lexy J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosidakarya.
Natalia, Desi. 2020. “Resensi Buku: Identitas Dan Ciri Khas Pendidikan Kristen Di Indonesia Antara Konseptual Dan Operasional.” GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual Dan Filsafat Keilahian 5(1):104. doi: 10.21460/gema.2020.51.593.
Natalia, Desi, Jefry Tarantang, and Ni Nyoman Adi Astiti. 2020. “Makna Manuhir Dalam Kehidupan Masyarakat Dayak Ngaju Di Kota Palangka Raya.” Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat 16(1):24–34. doi: 10.23971/jsam.v16i1.2077.
Natar, Asnath Niwa. 2019. “Penciptaan Dalam Perspektif Sumba: Suatu Upaya Berteologi Ekologi Kontekstual.” GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual Dan Filsafat Keilahian 4(1):101. doi: 10.21460/gema.2019.41.428.
Nauman, W. Lawrence. 1999. Social Research Methods, Qualitative and Quantitative Approaches. USA: Allyn and Bacon.
Niman, Erna Mena. 2016. “Kearifan Lokal dan Upaya Pelestarian Lingkungan Alam.” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio 11(1):91–106.
Prima, Nisa, Ceni Rahim, Ronald Wibowo Sitompul Ginting, and Sri Dinanta Beru Ginting. 2019. “Transformasi Mite ‘Misteri Gang Keramat’ Menjadi Naskah Drama Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas Viii Smp Muhammadiyah 05 Medan Tahun Ajaran 2019/2020.” Jurnal Basataka (JBT) 2(1):1–16. doi: 10.36277/basataka.v2i1.41.
R Bella, AI Gujali, RS Dewi, E. Lion. 2021. “Sistem Masyarakat Dan Organisasi Suku Dayak Ngaju (Studi Kasus di Desa Mandomai Kalimantan Tengah) Related Papers Kementerian Keuangan Republik Indonesia St Event Sibarani Interaksi Sosial Hamputan Tamanggong Nikodemus Ambo Djaja Negara Rinto Alexandr.” Jurnal Kewarganegaraan 5(2).
Rangkap I. Nau, Parada L. KDR, Osoh T. Agan dan Mantikei R. Hanyi. 2003. Buku Pelajaran Agama Hindu Kaharingan Untuk Tingkat SMTP Kelas II. Palangka Raya.
Rangkap I. Nau, Parada L. KDR, Osoh T. Agan dan Mantikei R. Hanyi. 2004. Buku Pelajaran Agama Hindu Kaharingan Untuk Tingkat SMTP Kelas 1. Palangka Raya.
Riwut, Nila. 2003. Maneser Panatau Tatu Hiang; Menyelami Kekayaan Leluhur. 1st ed. Palangka Raya: Pusaka Lima.
Setiadi, Elly M. Et. al. 2012. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Prenada Media Group.
Siyok, Sepmiwawalma dan Damianus. 2022. Kamus Populer Dayak Ngaju-Indonesia Indonesia-Dayak Ngaju. Palangka Raya: PT Sinar Bagawan Khatulistiwa.
Sugara, Bayu. 2021. “Perilaku Altruistik Tokoh Utama dalam Novel Nilai Budaya Pali Dayak Ngaju (Cultural Value as Represented in the Pali of Dayak Ngaju).” Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pembelajarannya 11(2):286–300. doi: http://dx.doi.org/10.20527/jbsp.v11i2.11724.
Suswandari, Suswandari, Laely Armiyati, and Nurulwahida Azid. 2022. “Local Wisdom of Dayak Ethnic Groups in Central Kalimantan, Indonesia.” ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia 7(1):67–85. doi: 10.31947/etnosia.v7i1.20633.
Usop, Linggua Sanjaya. 2020. “Peran Kearifan Lokal Masyarakat Dayak Ngaju Untuk Melestarikan Pahewan (Hutan Suci) Di Kalimantan Tengah.” ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Dan Budaya 1(1):89–95. doi: 10.37304/enggang.v1i1.2465.
Refbacks
- There are currently no refbacks.