BERKUMPUL DAN BERSATU LEWAT SANTAPAN: PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MELALUI PESTA MAKAN BEDULANG
Abstract
This article discusses the tradition of "makan bedulang" in Belitung as a source for learning about multiculturalism in sociology. The aim of this research is to understand the diversity of Belitung society, the philosophical values of the tradition of makan bedulang, and how multicultural education can be taught through cultural traditions like makan bedulang in Belitung society. This research is descriptive in nature, and the objects of study are the tradition of makan bedulang, its philosophical values, and multicultural education. Data collection was conducted through library research, and data analysis was done by analyzing the values in the tradition of makan bedulang and using those values as a source for multicultural education. The results of this study indicate that: (1) the background of the Belitung island community is very diverse in terms of ethnicity, culture, and nationality; (2) the tradition of makan bedulang is a tradition that has many meaningful values, including ethics, aesthetics, religion, and social values; and (3) the tradition of makan bedulang can be used as a source for teaching multicultural education in the subject of sociology.
Keywords: Belitung, Makan Bedulang, Multicultural Education
Abstrak
Artikel ini menjelaskan tradisi makan bedulang di Belitung menjadi sumber belajar pendidikan multikultural pada mata pelajaran sosiologi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberagaman masyarakat belitung, nilai filosofi pada tradisi makan bedulang, dan pendidikan multikultural belajar dengan budaya melalui tradisi makan bedulang di masyarakat Belitung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Objek penelitian adalah tradisi makan bedulang, nilai-nilai filosofi yang terkandung, serta pendidikan multikultural. Pengumpulan data dilakukan dengan library research. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menganalisa nilai-nilai dalam tradisi makan bedulang serta menjadikan nilai-nilai tersebut menjadi sumber pendidikan multikultural. Penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) latar belakang masyarakat pulau Belitung sangat beragam secara etnis, budaya, dan suku bangsa, (2) tradisi makan bedulang merupakan tradisi yang memiliki banyak nilai makna diantaranya, etika, esetetika, religi, dan sosial. (3) tradisi makan bedulang bisa dijadikan sumber pendidikan multikultural belajar dengan budaya pada mata pelajaran sosiologi.
Kata Kunci: Belitung, Makan Bedulang, Pendidikan Multikultural
Full Text:
PDFReferences
Azzahra, G. F., Asbari, M., & Ariani, A. S. 2023. Pendidikan Multikultural: Menuju Kesatuan Melalui Keanekaragaman. Journal of Information Systems and Management, 2(6), 1-7.
Bhudiharty, S., Ratnasari, K., & Marizka, D. (2019). Analisis Potensi Wisata Bahari Dan Budaya Di. Jurnal Industri Pariwisata Vol, 2(2), 36–51.
Darmayani, I. 2023. Analisis Civic Culture Pada Tradisi Makan Bedulang Untuk Melestarikan Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Studi Kasus Masyarakat Desa Gantung Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur). Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.
Erman, E. 1995. Kesenjangan Buruh-Majikan: Pengusaha, Koelie dan Penguasa di Industri Penambangan Timah Belitung 1852-1942. Jakarta: Sinar Harapan.
Erman, E. 2016. Dinamika Komunitas Warung Kopi dan Politik Resistensi di Pulau Belitung. Masyarakat Indonesia, 40 (1) : 89-107.
Hajiman, H., Ningsih, C., & Turgarini, D. 2021. Persepsi wisatawan terhadap tradisi makan bedulang sebagai wisata gastronomi di Belitung Timur. Jurnal Industri Pariwisata 4 (1) : 13 - 31.
Juniarti, T. R. 2022. Pemaknaan dan Nilai dalam Upacara Adat Maras Taun di Kabupaten Belitung. Dinamika Sosial Budaya, 24(1), 33-46.
Kavin, R. 2016. Politik Lokal di Bangka Belitung Antara Timah dan Etnis Tionghoa. Jurnal Administrasi Pemerintahan Daerah, 8 (2): 75-92.
Levyta, F. & Hendra, C. L. 2022. Makan Bedulang: Sebuah Tradisi Kuliner Komunal di Belitung, Indonesia. Journal of Tourism Destination and Attraction, 10(1) : 9-18.
Mahardika, A. 2017. Penanaman Karakter Bangsa Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 7(2), 16–27.
Majid, A. 2005. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Maulana, N. M. & Hasfi, N. 2019. Implementasi Teori Fungsional Struktural Dalam Regulasi Penyiaran Digital di Indonesia. Jurnal Sosioteknologi, 18(2), 179-190.
Melisa, & Apritasari, Y. D. (2020). Identifikasi Regionalisme Modern Belitung Sebagai Kriteria Desain Terminal Bandara H.A.S. Hanandjoeddin. Jurnal Architecture Innovation, 4(1), 46–63.
Nugraha, A., Nurgraheni, T., & Suryawan, A. I. 2021. Tari Campak di Sanggar Dharma Habangka Kabupaten Bangka Selatan. Ringkang: Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari, 1(1), 27-35.
Nugroho, A. C. 2021. Teori Utama Sosiologi Komunikasi (Fungsionalisme Struktural, Teori Konflik, Interaksi Simbolik). Majalah Ilmiah Semi Populer Komunikasi Massa, 2(2), 185-194.
Pakpahan, R., & Kristiana, Y. 2019. Pengenalan Kuliner Tradisional Sebagai Daya Tarik Wisata Belitung. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 2 : 1054- 1060.
Pratiwi, Y. & Syahrul. 2023. Development of the Gastronomic Attraction of the Bedulang Eating in the Traditional House of Belitung Regency. JIMMBA: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akutansi, 5(1) : 17-27.
Saputri N. E., & Rochman G. P. 2021. Destinasi Wisata Kolong Bekas Tambang : Analisis Pengembangan dan Konvektivitas Wisata. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota. 1(1) : 49 - 61.
Setiawan, E. & Triyanto, J. 2021. Integrasi Kearifan Lokal dan Konservasi Masyarakat Sekitar Desa Penyangga Taman Nasional Alas Purwo. Jurnal Analisa Sosiologi, 10 (2).
Soenarya, E. 2000. Teori Perencanaan Pendidikan : Berdasarkan Pendekatan Sistem. Yogyakarta: Adi Cita.
Suparta. 2022. Pendidikan Tolensi Lintas Agama (Strategi Tokoh Agama dalam Mendidik Toleransi Beragama di Provinsi Bangka Belitung). Scientia: Jurnal Hasil Penelitian, 7 (2) : 168-179.
Sya, M., Marta, R. F., & Sadono, T. P. 2019. Tinjauan Historis Simbol Harmonisasi Antara Etnis Tionghoa dan Melayu di Bangka Belitung. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 4 (2) : 153-168.
Wiyanto, W. 2018. Implementasi Nilai-NilaiMultikultural Pada Sekolah Multietnik. Ecodunamika. 1 (3).
Wulandah, S. 2022. Modal Sosial dalam Tradisi Makan Bedulang pada Masyarakat Desa Cerucuk Kecamatan Badau Kabupaten Belitung. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.
Wulandari, C. 2020. Perancangan Media Promosi Tradisi Makan Bedulang Belitung. Skripsi. UNPAS: Bandung.
Yusuf, W. & Rahmat, A. 2020. Model Pengembangan Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Budaya Lokal di TK Negeri Pembina Telaga Kabupaten Gorontalo. E-Prosiding Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo, 61-70.
Refbacks
- There are currently no refbacks.