REPRESENTASI “KOMDIS” DALAM ALTERNATE UNIVERSE OLEH FANDOM NCTZEN SEBAGAI PROSES HIPERREALITAS
Abstract
Alternate Universe (AU) is a form of fan fiction that talks about the main character (idol) in a situation and life that is made different from their original life. Twitter is one of the media used to write AUs. The majority of AUs on Twitter are presented in the form of threads containing fake chats, narratives, pictures or photos, and even videos. The blurred boundaries of reality that exist in AUs have several impacts, such as the construction of the reader's mind that their idols have the characteristics shown in the story. Many writers create role-player accounts of fictional characters to accommodate readers' imaginations. Thus, many readers cannot distinguish between the original and simulated realities. One of the most popular AUs is “Komdis” which will be the focus of this research. The researcher will examine in more depth how the relationship between AU “Komdis” in the hyperreality process and how readers represent it in social media. This research uses a qualitative method with an autoethnographic approach where the researcher is also the author of AU “Komdis”. The theory used to analyze the data findings in this research is Jean Baudrillard's hyperreality theory and Stuart Hall's representation theory. The results show that there is a double simulation where the AU itself is a simulation. Then, the readers who are simulated by “Komdis” simulate it again on social media.
Keywords: Alternate Universe, Hyperreality, Komdis, Nctzen
Abstrak
Alternate universe (AU) merupakan salah satu bentuk karya fiksi penggemar yang menceritakan mengenai sang tokoh utama (idola) pada situasi dan kehidupan yang dibuat berbeda dengan kehidupan asli mereka. Twitter menjadi salah satu media yang digunakan untuk menuliskan AU. Mayoritas AU di Twitter disajikan dalam bentuk utas yang berisikan fake chat, narasi, gambar atau foto, bahkan juga video. Kaburnya batas-batas realitas yang ada dalam AU memberikan beberapa dampak seperti terkonstruksinya pikiran pembaca bahwa idola mereka memiliki sifat seperti yang ditampilkan pada cerita. Tak sedikit penulis yang membuat akun role player dari tokoh fiksi untuk mewadahi imajinasi pembaca. Sehingga, banyak pembaca yang tidak bisa membedakan mana realitas asli dengan realitas yang disimulasi. Salah satu AU yang cukup populer adalah “Komdis” yang selanjutnya akan menjadi fokus dari penelitian ini. Peneliti akan mengkaji secara lebih dalam mengenai bagaimana hubungan antara AU “Komdis” dalam proses hyperreality dan bagaimana pembaca merepresentasikannya dalam media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan autoetnografi di mana peneliti juga menjadi penulis dari AU “Komdis”. Teori yang digunakan untuk menganalisis temuan data dalam penelitian ini adalah teori hiperrealitas Jean Baudrillard dan teori representasi Stuart Hall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat double simulation di mana AU sendiri merupakan simulasi kemudian pembaca yang tersimulasi oleh “Komdis” menyimulasikannya lagi ke media sosial.
Kata Kunci: Alternate Universe, Hiperrealitas, Komdis, Nctzen
Full Text:
PDFReferences
Abbas, M. R. 2014. Panduan Optimalisasi Media Sosial untuk Kementerian Perdagangan RI. Jakarta: Kementerian Perdagangan RI.
Adhitya, G.N., Novi Wulandari. 2021. “Representasi Indonesia dalam Novel Trilogi Terjemahan Kaya Tujuh Turunan Karya Kevn Kwan”. Jurnal Bahasa dan Sastra. 1(1).
Agustine, A, Azahra Dian Jeanza, Deva Tio Pambudi, Moses Glorino Rumambo Pandin. 2022. “Analysis of Alternate Universe Popularity’s Effect on Digital-Era Society’s Reading Habit in Philosophical Perspective.” OSF Preprints.
Alfian, T & Kukuh Dwi Wijanarko. 2019. “Hiperealitas dan Camp dalam Iklan Rokok.” Jurnal Dekave. 12(2).
Auge, Marc. 1995. Non-Places: Intorduction to An Antrhopology of Supermodernity/ Marc Auge: Translated by John Howe. London: Verso.
Barroso, P. M & C. Gracia. 2022. “From Reality to the Hyperreality of Simulation.” Texto Livre. 15(1).
Barroso, P. M. 2019. “Hyperreality and Virtual Worlds: When the Virtual is Real.” Sphera Publica. 2(19).
Baudrillard, J & Sheila Faria Glaser. 1995. Simulacra and Simulation. Amerika Serikat: University of Michigan Press.
Budianto, L, Slamet Setiawan, Pratiwi Retnaningdyah, Pijar Krupskaya Barus, Bilqis Aurell Widya Ningsih, & Diah Riska Amelia. 2022. “The Power of Computer-Generated Imagery (CGI) in Avengers Endgame Movie: Hyperreality Perspective.” Ethical Lingua. 9(1).
Dihni, V. A. 2021. Twit Soal K-Pop Capai 7,5 Miliar dalam Setahun Terakhir. Retrieved October 1, 2022 (Twit Soal K-Pop Capai 7,5 Miliar dalam Setahun Terakhir (katadata.co.id).
Hollows, J. 2000. Feminisme, Feminitas, dan Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutra.
Karci, H. D. 2022. “University Student's Awareness of Hyperreality on Social Media and Problematic Social Media Usage: A Qualitative Study.” Selçuk Üniversitesi Sosyal Bilimler Enstitüsü Dergisi. 49 (1).
Kpopchart 2021. Penggemar AU Banjiri Kolom Komentar Doyoung dengan ‘Dikta’, Fans NCT Protes. Retrieved October 7, 2022 (Penggemar AU Banjiri Kolom Komentar Doyoung Dengan 'Dikta', Fans NCT Protes | Kpop Chart.)
Lincoln, Y. S & Denzin, N. K. 2003. Turning Points in Qualitative Research: Tying Knots in Han-Kerchief. Walnut Creek. CA: Alta Mira Press.
Maulia, P. 2018. “Warung Kopi, Masyarakat Virtual, dan Hiperrealitas (Ketika Warung Kopi Mengaburkan Batasan Realita).” Jurnal SOURCE. 4(1).
Nasila, H., Dina Fitria Handayani, Atika Gusriani, Nur Aiman. 2023. “Representasi Ideologi Patriarki dalam Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF”. Jurnal Pendidikan Tambusai. 7(3).
Natalia, N. K. A. D, Dewa Ayu Sugiarica, Ni Luh Ramaswati Purnawan. 2019. “Hiperealitas Media Sosial dalam Film Black Mirror Episode Nosedive.” Jurnal MEDIUM. 1(2).
Nuncio, R. V., Johannah Mari B., & Felicilda. 2021. “Cybernetics and Simulacra: The Hyperreality of Augmented Reality Games.” Kritike. 15(2).
Pradhana, G. A & Syaifa Tania. 2021. “Hyperreality of Blacklivesmatter Movement on Social Media.” Malaysian Journal of Communication. 37(3).
Rachman, N. Y, Nur Faridatul Jannah, Ervi Revilda, Ahmad Nasihuddin, Ika Wahdaniah, & Alan Sigit Fibrianto. 2019. “Malang’s K-Pop Fans Hyperreality.” Atlantis Press. 404(4).
Rahma, A. 2021. “Analisis Hiperrealitas pada Film Rouge One: A Star Wars Story (Analisis Semiotika John Fiske).” Commercium. 4(3).
Rajagukguk, T. P. 2020. “Simulakra Hiperrealitas dan Reproduksi Tanda Gim PUBG.” Jurnal METAHUMANIORA. 10(1).
Reyes, M. E., Santiago, A. G., Domingo, A. J., Lichingyao, E. N., Onglengco, M. N., & McCutcheon, L. E. 2016. “Fandom: Exploring the Relationship between Mental Health and Celebrity Worship among Filipinos.” North American Journal of Psychology. 18(2).
Sari, R. Y. 2022. Fenomena AU Di Twitter dalam Budaya Fangirling K-Pop. Retrieved October 1, 2022 (Fenomena AU di Twitter dalam Budaya Fangirling K-Pop (zenius.net).
Sauro, S. 2019. “Fan Fiction and Informal Language Learning.” The Handbook of Informal Language Learning. Retrieved October 1, 2022 (DOI: 10.1002/9781119472384.ch9)
Setyani, N. I. 2013. Pengguna Media Sosial sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial Twitter, Facebook, dan Blog sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas Akademi Berbagai Surakarta). Skripsi: Universitas Sebelas Maret.
Siswadi, G. A. 2022. “Hiperrealitas di Media Sosial dalam Perspektif Simulakra Jean Baudrillard Studi Fenomenologi pada Trend Foto Prewedding di Bali).” Jurnal DHARMASMRTI. 22(1).
Sulaiman & Tengsoe Tjahjono. 2019. “Simulacra and Hyperreality in Novel Aku Lupa bahwa Aku Perempuan by Ihsam Abdul Qudus: Perspective Jean Baudrillard.” Atlantis Press. 421(4).
Syahrial, G. B. 2018. “Fenomena Hiperrealitas pada Cosplayer Love Live (Studi Kasus Tim Allerish).” JAPANOLOGY. 6(1).
Tapparan, G & Irmawan Rahyadi. 2023. “Hyperreality Is Getting Real: A Literature Review.” Jurnal Scientia. 12(1).
Thomas, E. E & A. Stornaiuolo. 2016. “Restorying the Self: Bending Toward Textual Justice.” Harvard Educational Review. 86(3).
Wahidah, A. 2020. Hiperrealitas Korean Wave dalam Tren Kecantikan terhadap Dekonstruksi Maskulinitas di Kalangan Penggemar Korea di Bandung. Tesis: Universitas Pendidikan Indonesia.
Widiyanti, E & Seto Herwandito. 2018. “Identitas Diri dan Hiperealitas dalam Media Sosial (Tinjauan Update Status Kuliner di Kalangan Anak Muda Kota Solo).” Jurnal Cakrawala. 7(2).
Widyaningrum, A. Y & Yuli Nugraheni. 2021. “Hiperrealitas Makna Kesenjangan dalam Iklan Bertema Gaya Hidup di Media Sosial.” Jurnal Kawistara. 11(2).
Wijanarko, A & Ayu Niza Machfauzia. 2020. “The Creation of Karimunjawa Song as Tourism Promotion in Hyperreality Era.” Atlantis Press. 552(4).