POLA ADAPTASI FUNGSIONAL TRANSMIGRAN BALI DENGAN PENDUDUK LOKAL
Abstract
Maabulugo Village, Buton District, Kapontori District, Southeast Sulawesi Province, experienced a division of the village so a new village was formed, namely Wakalambe. The expansion attracted transmigrants from Bali to enter and settle in the Maabulugo Village area. The arrival of transmigrants certainly brings about several changes in society in an area, including sosial adaptation. Balinese transmigrants need to adapt to the character of the lokal population of Maabulugo, reconciling the idiosyncratic differences found in the lokal inhibitants and the transmigrants. The Balinese life pattern differs from that of the lokal population due to ethnic distinctions. For example, the Balinese usually take a shower without their clothes on (naked) and men and women are allowed to bathe together, while lokal residents do the opposite, bathing in clothes and not allowing women and men to bathe together. This study describes the pattern of sosial adaptation of Balinese transmigrants to the lokal residents of Maabulugo and explores the factors that influence this pattern of sosial adaptation. This study used a descriptive qualitative method with primary and secondary data as sources of data. The selection of informants was determined by the snowball sampling technique and data collection was carried out through observation, interviews, and documentation. The results of this study show that the two ethnic groups very much need the sosial adaptation pattern of Balinese transmigrants and the lokal Maabulugo population by prioritizing togetherness in supporting development in the village. Meanwhile, the factor that influences the pattern of sosial adaptation between Balinese transmigrants and lokal residents is a shared desire to live in peace with each other which is realized by mutual respect and mutual understanding of the idiosyncratic differences between the two parties.
Keywords: Balinese Transmigrant, Sosial Adaptation Patterns, Lokal Residents.
Abstrak
Wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Buton Kecamatan Kapontori Desa Maabulugo pemekaran desa Wakalambe sehingga dengan adanya pemekaran tersebut transmigran dari Bali masuk dan bermukim diwilayah Desa Maabulugo. Kedatangan transmigran tentunya mendatangkan beberapa perubahan dalam bermasyarakat di suatu wilayah, diantaranya adanya adaptasi fungsional yang tentunya membutuhkan sikap dan karakter transmigran Bali untuk menyesuaikan diri dengan karakter penduduk lokal Maabulugo baik kebiasaan kehidupan mereka dan kebiasaan hidup penduduk lokal. Pola kehidupan orang Bali pasti berbeda dengan pola kehidupan penduduk lokal karena perbedaan budaya kedua etnik, misalnya orang Bali jika mandi biasa melepas pakaian dibadan dan bisa mandi bergabung dengan laki-laki, sementara penduduk lokal tidak demikian tetap mandi dengan pakaian dan tidak boleh gabung dengan lelaki. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pola adaptasi fungsional transmigran Bali dengan penduduk lokal Maabulugo serta mendeskripsikan faktor yang memengaruhi pola adaptasi fungsional transmigran Bali dan penduduk lokal Maabulugo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan sumber data berupa data primer dan data sekunder dengan penentuan informan ditentukan dengan teknik snowball sampling dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan pola adaptasi fungsional transmigran Bali dengan penduduk lokal Maabulugo sangat dibutuhkan kedua etnis tersebut dengan mengedepankan kebersamaan dalam menopang pembangunan desa tersebut. Sedangkan faktor yang memengaruhi pola adaptasi fungsional antara transmigran Bali dan penduduk lokal merupakan keinginan bersama untuk hidup damai satu sama lain, dengan cara saling menghargai, saling menghormati, dan saling memakulmi perbedaan kebiasaan dengan demikian tercipta kehidupan bersama yang saling damai dan menguntungkan antara transmigran Bali dan penduduk lokal
Kata Kunci: Pola Adaptasi Sosial, Transmigran Bali, Penduduk Lokal.
Full Text:
PDFReferences
Abdul Mufti Radja, S. S. (2017). Penerapan Arsitektur Bali pada Pola Hunian Masyarakat Transmigran Suku Bali di Desa Kertaraharja, Luwu Timur. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI.
Abdulrahim Maruwae, A. (2020). Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Daerah Transmigran. Oikos-Nomos: Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis, 13(1).
Agustina, I., & Mubarok, K. (2022). Strategi Sosial, Ekonomi, Dan Budaya Pekerja Purna Migran Era Pandemi Covid-19. SOSEBI: Jurnal Penelitian Mahasiswa Ilmu Sosial, Ekonomi, dan Bisnis Islam, 2(1), 106–122. https://doi.org/10.21274/sosebi.v2i1.5389.
Chintya Rachman, T. N. (2018). FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROGRAM TRANSMIGRASI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN PENDUDUK TRANSMIGRAN. Jurnal Parameter, 3(1).
Feriyanto. (2018). NILAI-NILAI PERDAMAIAN PADA MASYARAKAT MULTIKULTURAL. Hanafiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 1(1).
Hajanti, D. T. (2021). SEJARAH PENEMPATAN DAN ADAPTASI LINGKUNGAN BARU TRANSMIGRAN JAWA BARAT DI KECAMATAN RASAU JAYA. Jurnal Swades, II(1).
Harahap, N. (2020). Adaptasi Berbasis Budaya dan Sosial Masyarakat (Studi Kasus Etnis Tionghoa di Kota Palembang). Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 12(1), 220. https://doi.org/10.24114/jupiis.v12i1.16031.
Hilda Anjarsari, M. Z. B. (2018). Transmigran Bali di Desa Sidomakmur Kecamatan Bonebone Kabupaten Luwu Utara. Pangadereng: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora, 4(2).
I Putu Agus Arya Dauh, I Ketut Sukadana, I. M. M. W. (2020). PERAN PRANATA ADAT D ALAM PENCEGAHAN KONF LIK ANTARA KELOMPOK MASY ARAKAT ADAT. Jurnal Preferensi Hukum, 1(1).
Inten Asmariati, A. A. (2022). Kehidupan Sosial Budaya dan Sosial Ekonomi Masyarakat Tegalalang-Gianyar di Masa Pandemi. Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya, 22(1), 33. https://doi.org/10.24843/pjiib.2022.v22.i01.p05.
Kiptiah, M., Ruchliyadi, D. A., & Nurmawadah, N. (2021). Sikap Toleransi Masyarakat Lokal terhadap Masyarakat Transmigrasi Dalam Rangka Mewujudkan Integrasi Nasional. PAKIS (Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu Sosial), 1(1), 39–45. https://doi.org/10.20527/pakis.v1i1.3200.
Nasution, S. I. (2018). POLA ADAPTASI DALAM HUBUNGAN ANTAR ETNIK DI KOTA BANDAR LAMPUNG. KOMUNIKA, 1(2).
Ningrum, S., & Ginanjar, A. (2020). Interaksi Sosial Masyarakat Jawa Di Daerah Transmigrasi. Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS, 2(1), 46–53.
Noor Amitasari, Melisa Prawitasari, H. A. (2021). POTRET KEHIDUPAN MASYARAKAT TRANSMIGRAN BALI DI DESA SUMBER MAKMUR KECAMATAN SATUI KABUPATEN TANAH BUMBU. Prabayaksa: Journal of History Education, 1(1).
Nova, Y. (2016). Dampak Transmigrasi Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat: Studi Sejarah Masyarakat Timpeh Dharmasraya. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, 5(1), 23–36. https://doi.org/10.22202/mamangan.v5i1.1927
Rahayu, T. (2017). ADAPTASI BUDAYA: SENI ALEALE SEBAGAI KOMODIFIKASI BUDAYA ANTARA MASYARAKAT PENDATANG DAN MASYARAKAT LOKAL DI NIAS UTARA. Jurnal Unimed, 28(4).
Rama Wijaya K.W, W. S. (2020). Harmoni dalam Perbedaan Komunikasi Antarbudaya Pada Masyarakat Transmigran di Kampung Bali Kabupaten Musi Rawas. Jurnal kajian Dakwah dan Kemasyarakatan, 24(1).
Renaldi Chandra, A., & Hartanto Budiyuwono, I. (2021). Social Adaptation and Settlement Patterns in Bandung Tolerance Village. Www.Journal.Unpar.Ac.Id, 05(April), 190–206. www.journal.unpar.ac.id.
Rivaie, W. (2011). Pola Pengendalian Sosial Masyarakat Multikultural. Jiv, 6(2), 154–168. https://doi.org/10.21009/jiv.0602.6.
Rizky Wulandari, M. L. (2022). POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENJALIN KEHARMONISAN HIDUP BERMASYARAKAT SUKU JAWA DI LINGKUNGAN IX KELURAHAN MABAR HILIR. Jurnal Network Media, 5(1).
Rohmaniah, S. (2018). PERAN AGAMA DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL. RI’AYAH, 3(1).
Roswantoro, A. (2018). Resolusi Konflik dalam Masyarakat Religius Indonesia. Religio: Jurnal Studi Agama-Agama, 8(2).
Sigai, E. R. L. (2018). T radisi Ngokoi Okan Perentehu Dayak Lawangan: Pendekatan Fungsional Struktural T alcott Parson. Jurnal Penerangan Agama Hindu, 16(1).
Soekanto, S. (1987). Sosiologi: Suatu Pengatar (Edisi keti). Jakarta Rajawali.
Sugiyono. (2017). METODE PENELITIAN KUALITATIF (Edisi ke-3). CV. ALFABETA.
Sulfa Potiua. (2021). Pendidikan Anak Pada Masyarakat Muslim Transmigran Di Desa Huwongo Paguyaman Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Jurnal Ilmiah Iqra’, 15(1).
Syarifuddin, Deasy Arisanty, Herry Porda Nugroho Putro, M. Z. A. A. (2019). KEMAMPUAN ADAPTASI MASYARAKAT TRANSMIGRAN JAWA DI LAHAN GAMBUT DESA JEJANGKIT TIMUR KECAMATAN JEJANGKIT KABUPATEN BARITO KUALA. EnviroScienteae, 11(3).
Wahyudi. (2019). Nilai Toleransi Beragama Dalam Tradisi Genduren Masyarakat Jawa Transmigran. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 15(2).
Wartiharjono, S. (2017). Potensi konflik dan pembentukan modal sosial:belajar dari sebuah desa transmigran di Kalimantan Timur. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 30(2).
Wibowo, A. (2019). Pola Komunikasi Masyarakat Adat. Khazanah Sosial, 1(1), 15–31. https://doi.org/10.15575/ks.v1i1.7142.
Yuyun Trisna Yuningsih & Nurjannah. (2019). Adaptasi Masyarakat Transmigran di Desa Batang Pane II, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara. ANTHROPOS: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya, 4(2).
Refbacks
- There are currently no refbacks.