INTERAKSIONISME SIMBOLIK DALAM GENIUS LOCI KAWASAN PECINAN SEBAGAI POTENSI WISATA BUDAYA DAN MAKNANYA BAGI KOTA MAGELANG

Dwiwangga Sang Nalendra Hadi, Wiryono Raharjo, Ratnaning Budi Noor Azizah

Abstract

The Chinatown area of Magelang City has been known as a trading center with a strong commercial value. In addition, the area is crowded at certain times due to religious festivals with elements of Chinese culture. In assessing its potential as a commercial area that can go hand in hand with cultural tourism, the soul of the area is studied so that the development of the area's potential does not eliminate the spirit of place. Furthermore, the meaning of the area to Magelang City needs to be reviewed so that the direction of its development is able to create a place that has an attachment between space and humans. The research method was carried out qualitatively using a phenomenological approach. Observations were made to obtain primary data which was strengthened by a literature study on genius loci and meaning in symbolic interactionism. The results of the study indicate that the regional spirit is tangible in the Liong Hok Bio Temple. Intangible, genius loci are found in religious festivals with elements of Chinese culture that are able to attract people to gather and enjoy cultural offerings. These two things can be potential for regional development that expresses Chinese culture as a uniqueness that is able to attract tourist interest. The meaning of Chinatown as a commercial area can be combined in the development of commercial-cultural tourism. Explicit Chinese symbols show people's pride in their identity. The harmonization of Chinese culture in the local community means that there is multiculturalism in Magelang City which provides its own uniqueness and has never been questioned so it strengthens pluralism.

 

Keywords: Genius loci, symbolic interactionism, meaning, chinatown, culture tourism

 

Abstrak

Kawasan Pecinan Kota Magelang selama ini dikenal sebagai pusat perdagangan dengan nilai komersial yang kuat. Selain itu, kawasan ramai dikunjungi pada waktu-waktu tertentu berkaitan dengan adanya festival keagamaan dengan unsur budaya Tionghoa. Dalam mengkaji potensinya sebagai kawasan komersial yang dapat beriringan dengan wisata budaya, jiwa kawasan dikaji agar pengembangan potensi kawasan tidak menghilangkan spirit of place. Selanjutnya, makna kawasan terhadap Kota Magelang perlu ditinjau agar arah pengembangannya mampu menciptakan place yang memiliki keterikatan antara ruang dan manusia. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data primer yang diperkuat dengan studi literatur mengenai genius loci dan makna dalam interaksionisme simbolik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jiwa kawasan secara tangible terdapat pada Klenteng Liong Hok bio. Secara intangible, genius loci terdapat pada festival-festival keagamaan dengan unsur budaya Tionghoa yang mampu menarik masyarakat untuk berkumpul menikmati sajian budaya. Kedua hal tersebut dapat menjadi potensi pengembangan kawasan yang mengeksplisitkan budaya Tionghoa sebagai keunikan yang mampu menarik animo wisata.  Makna Pecinan sebagai kawasan komersial dapat dikombinasikan dalam pengembangan wisata komersial-budaya. Simbol-simbol Tionghoa yang dieksplisitkan menunjukkan kebanggaan masyarakat terhadap identitasnya. Harmonisasi kebudayaan Tionghoa dalam masyarakat lokal bermakna terdapat multikulturalisme di Kota Magelang yang memberikan keunikan tersendiri dan tidak pernah dipermasalahkan sehingga memperkuat pluralisme.

 

Kata Kunci: Genius loci, interaksionisme simbolik, makna, pecinan, wisata budaya

Full Text:

PDF

References

A. D. Nasution, S. Veronica, W. A. Adriansyah, B. D. Priatna, N. P. Putra, F. A. Sinaga, N. Narisa, and A. B. Adrian. 2019. “Kajian Genius Loci Dalam Uji Signifikansi Kawasan Kesawan.” Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) 2(1). doi: 10.32734/ee.v2i1.386.

Agumsari, Dini, Agus S. Ekomadyo, Mochammad Gumilang Dwi Bintana, and Vanessa Susanto. 2020. “Capturing Genius Loci of Riparian Culture: The Case of Musi River Palembang.” Atlantis Press.

Andiani, Nathania, and Agus Suharjono Ekomadyo. 2021. “Menelusuri Ruang Ekonomi Kota Sebagai Genius Loci Di Kawasan Pecinan Jakarta Barat.” 4(3):2021. doi: 10.17509/jaz.v4i3.38124.

Atmoko, M. Hari. 2016. “Kesenian Tradisional Magelang Ramaikan Cap Go Meh - ANTARA News.” Retrieved December 16, 2021 (https://www.antaranews.com/berita/546221/kesenian-tradisional-magelang-ramaikan-cap-go-meh).

Debby, Tiara Rizkyvea, and Santy Paulla Dewi. 2019. “Transformasi Sosio-Spasial Kawasan Pecinan Kota Semarang.” Jurnal Pengembangan Kota 7(1):46. doi: 10.14710/jpk.7.1.46-56.

Dwi, Catharina, and Astuti Depari. 2012. “Transformasi Ruang Kampung Kauman Yogyakarta Sebagai Produk Sinkretisme Budaya.” Jurnal Arsitektur KOMPOSISI 10(1):11–25.

Erviani, Melly, and Agus S. Ekomadyo. 2021. “Genius Loci Pasar Jongkok Tembilahan Di Jalan Sultan Syarif Qasim.” 18(3):85.

Farida, Nurul. 2013. “Penataan Penggal Jalan Pemuda Pecinan Magelang.” Thesis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Fitriana, Ika. 2018. “Jelang Waisak, Ratusan Biksu ‘Pindapata’ Di Sepanjang Jalan Pecinan Magelang Halaman All - Kompas.Com.” Retrieved December 16, 2021 (https://regional.kompas.com/read/2018/05/28/12401171/jelang-waisak-ratusan-biksu-pindapata-di-sepanjang-jalan-pecinan-magelang?page=all).

Fitriana, Ika, and Farid Assifa. 2014. “Kebakaran Kelenteng Liong Hok Bio Diduga Karena Lilin.” Retrieved December 16, 2021 (https://regional.kompas.com/read/2014/07/16/15384721/Kebakaran.Kelenteng.Liong.Hok.Bio.Diduga.karena.Lilin).

Habibullah, Sayyid, and Agus S. Ekomadyo. 2021. “Place-Making Pada Ruang Publik: Menelusuri Genius Loci Pada Alun-Alun Kapuas Pontianak.” Jurnal Pengembangan Kota 9(1):36–49. doi: 10.14710/jpk.9.1.36-49.

Hadi, Dwiwangga Sang Nalendra, Hastuti Saptorini, and Hilmi Nur Fauzi. 2022. “Makna Elemen Shared Space Street Bagi Pesepeda Pada Jalur Pedestrian Di Koridor Komersial Pecinan Kota Magelang.” Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia 11(1):16. doi: 10.32315/jlbi.v11i1.90.

Hadinugroho, Dwi Lindarto. 2017. “Kajian Model Revitalisasi Kawasan Heritage Kesawan Medan.” Pp. B045–52 in Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia.

Harwanto, Dody Candra. 2021. “Kesenian Kentrung Di Kabupaten Jepara: Kajian Interaksionisme Simbolik.” Tonika: Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Seni 4(1):52–66. doi: 10.37368/tonika.v4i1.255.

Hatta, Juparno. 2019. “Konstruksi Mitos Iluminati Pada Masjid Al-Safar (Analisis Semiotika Roland Barthes).” Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama Dan Perubahan Sosial 13(2):1978–4457. doi: 10.14421/|JSA.

Kurniawaty, Geofani, and Agus Suharjono Ekomadyo. 2022. “Menelusuri Genius Loci Pasar Baru Jakarta.” Jurnal Arsitektur ARCADE 6(1).

Musaddiq, Nauval, and Nur Anisah. 2019. “Stereotip Masyarakat Lokal Aceh Terhadap Pedagang Etnis Tionghoa Dalam Berbisnis Di Kota Banda Aceh.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah 4(4).

Nabila, Radiva Nabila, Titis Srimuda Pitana, and Ummul Mustaqimah. 2021. “Penerapan Genius Loci Pada Perancangan Pasar Seni Sebagai Ruang Publik Kreatif Di Surakarta.” Juli (2):581–92.

Pristianto, F. S. 2017. “Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Kawasan Komersial Perkotaan Di Kota Magelang.” UNISSULA, Semarang.

Rapoport, Amos. 1990. The Meaning of the Built Environment: A Nonverbal Communication Approach. Vol. 1. 1st ed. Arizona: The University of Arizona Press.

Refranisa. 2020. “Analisa Figure Ground Pada Kawasan Pecinan Kota Magelang.” Pp. 64–68 in TECHNOPEX 2020. Vol. 4. Bandung.

Refranisa. 2020. “Morfologi Kawasan Pecinan Kota Magelang.” Jurnal Arsitektur ARCADE 4(3):225–30.

Santri, Tyas, and Tika Novis Putri. 2020. “Genius Loci Permukiman Nelayan Pantai Utara Tuban Jawa Timur (Studi Kasus: Kelurahan Kingking Dan Kelurahan Karangsari).” 101–6.

Sapari, Rizal. 2019. Interaksi Simbolik Dalam Tiga Lukisan Kaca Karya Haryadi Suadi. Vol. 5.

Satria, Widi Dwi, Antusias Nurzukhrufa, and Verza Dillano Gharata. 2021. Perancangan Interior Kafe Dengan Konsep Arsitektur Tionghoa Palembang. Vol. 11.

Savitri, Rika, and Agus S. Ekomadyo. 2021. “Genius Loci Permukiman Bansir Laut Di Kota Pontianak.” Jurnal Tiarsie 18(1):1–10.

Siregar, Hari Hajaruddin, Petrus Natalivan, and Agus Suharjono Ekomadyo. 2018. “Cultural Assemblage as Genius Loci: Character Analysis of Medan City Center District.” SHS Web of Conferences 41:04011. doi: 10.1051/shsconf/20184104011.

Subandi, Agus. 2021. “Makna Spiritual Tradisi Pindapata Sebagai Wujud Sanghadana Dalam Masyarakat Agama Buddha Di Kota Magelang.” LINGUA 18(1):125–37. doi: 10.30957/lingua.v18i1.685.

Vecco, Marilena. 2020. “Genius Loci as a Meta-Concept.” Journal of Cultural Heritage 41:225–31. doi: 10.1016/j.culher.2019.07.001.

Widias. 2019. “Imlek Di Magelang, Barongsay Dan Liong Samsi Hibur Masyarakat.” Retrieved December 16, 2021 (https://wawasan.co/news/detail/7938/imlek-di-magelang-barongsay-dan-liong-samsi-hibur-masyarakat).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.