KRISIS KULTURAL PEMUDA DI KAWASAN PARIWISATA
Abstract
This research aims to find out the cultural crisis among youths in tourism region. This study employed a qualitative research method with phenomenological approach. The result of research showed that the factors underlying the cultural crisis in Kuta society, particularly youths, are innovation or new invention in the society, dissatisfaction with the existing condition, openness to the change, and people’s poor consciousness of the preservation of cultures existing. In addition, it is also due to the cultural effect of tourist, the entry of globalization and modernization currents, government supporting more the organization of entertainment events leading to the fading traditions, and more sophisticated technology innovation and social media effect. Cultural crisis occurring in Kuta Village is inseparable from the effect of Kuta village as tourist destination. Such condition makes some of local cultures existing in Kuta changing. On the one hand, some original cultures of Kuta village are still maintained well and not mixed with or affected by external culture (e.g. various forms of art and customary rites). On the other hand, as a tourist destination to which the tourism lovers often come, either domestic or foreign, culture westernization occurs in this village. The westernization effect can be seen from the western-oriented life of tour guide, the youths’ fashion style, and tourist facilities resembling foreign lifestyle such cafes.
Keywords: Cultural Crisis, Youth, Tourism.
Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui krisis kultural pemuda di kawasan pariwisata.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang melatar belakangi timbulnya krisis budaya pada masyarakat khususnya pemuda kuta adalah adanya inovasi atau penemuan baru dalam masyarakat tersebut, ketidakpuasan dengan kondisi yang ada, sikap terbuka pada perubahan, kurangnya kesadaran pada masyarakat akan kelestarian budaya yang ada. Selain itu juga karena pengaruh budaya dari wisatawan, masuknya arus globalisasi dan modernisasi, pemerintah yang lebih mendukung dilakukannya ivent-ivent hiburan yang menyebabkan kesakralan suatu tradisi makin pudar, adanya inovasi teknologi yang semakin canggih, dan pengaruh media sosial. Krisis budaya yang terjadi di Desa Kuta tidak terlepas dari pengaruh desa kuta sebagai destinasi wisata.Kondisi tersebut mengakibatkan sebagian budaya lokal yang ada di Kuta mengalami perubahan.Disatu sisi masih ada budaya asli desa kuta yang terjaga dengan baik dan tidak tercampur ataupun dipengaruhi budaya luar, diantaranya berbagai bentuk kesenian, upacara-upaca adat. Namn disisi lain, sebagai wilayah destinasi wisata yang sering didatangi oleh penikmat wisata baik lokal hingga mancanegara, menjadikan perubahan budaya yang ada di masyarakat kuta mengalami westrenisasi. Berbagai bentuk pengaruh westrenisasi tercermin dari kehidupan guide tour yang cendrung kebarat-baratan, selain itu cara berpakaian generasi muda, fasilitas-fasilitas wisata yang menyerupai kebutuhan gaya hidup ala mancanegara seperti kafe-kafe.
Kata Kunci:Krisis Kultural, Pemuda, Pariwisata.
Full Text:
PDFReferences
Demartoto, Argyo, dkk. 2014. Habitus Pengembangan Pariwisata: Konsep dan Aplikasi. Surakarta: UNS PRESS.
Djaya, Ashad Kusuma. 2012. Teori-Teori Modernitas Dan Globalisasi: Melihat Modernitas Cair, Neoliberalisme, Serta Berbagai Bentuk Modernitas Mutakhir. Bantul: Kreasi Wacana.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Fashri, Fauzi. 2014. Pierre Bourdieu: Menyingkap Kuasa Simbol. Yogyakarta: Jalasutra.
Hamzah, Amir. 2019. Metode Penelitian Kualitatif: Rekontruksi Pemikiran Dasar serta Contoh Penerapan Pada Ilmu Pendidikan, Sosial dan Humaniora. Batu: Literasi Nusantara.
Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Jones, Pip. 2010. Pengantar Teori-Teori Sosial (Dari Teori Fungsional hingga Post-Modernisme). Jakarta: Obor Indonesia.
Koentjaraningrat. 2002. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Muthohar, Sofa. 2013. Antisipasi Degradasi Mora Di Era Globalisasi. Semarang: IAIN Walisongo. (Jurnal Pendidikan Islam Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2013).
Peursen, C. A. Van. 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Pitana, I Gde dan Gayatri, Putu G. 2005.Sosiologi Pariwisata: kajian Sosiologis terhadap Struktur, Sistem, dan Dampak-Dampak Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.
Ritzer, George. 2010. Teori Sosial Modern. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Silitonga, Sabar M. 2013. Krisis Nilai Budaya Menurut Pandangan Kristen. Universitas Medan: JUPIIS Vol. 5 No. I Juni 2013.
Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Refbacks
- There are currently no refbacks.