DILEMA DWIFUNGSI PEMANFAATAN INFORMASI DALAM PEMBENTUKAN KETIMPANGAN SOSIAL BARU DI INDONESIA (TELAAH SOSIOLOGI DIGITAL MELALUI PERSPEKTIF INTERAKSIONISME SIMBOLIK)

Dwiki Faiz Sarvianto

Abstract

In addition, access to digital devices and platforms, there are other factors for individuals to utilize information appropriately. If the information on the rampant is not considered in depth, then it is possible that a new social inequality will be formed because there are hoaxes and other content in it. The symbolic interactionism perspective can be an analytical tool to find the advantages and disadvantages that are formed on the meaning of individuals on the acquisition of information around them. The purpose of this study is to describe the new social inequality that is present through the analysis of symbolic interactionism related to functions that present information from an individual. The study is written using a qualitative approach with descriptive analysis methods and literature study techniques whose content must be related to digital sociology in the perspective of symbolic interaction. The results of the study show that the meaning of the individual as the recipient of information will result in two information utilization functions which in turn can form a new social statement. One side can be used as self-formation according to the correct meaning of information it receives. The other side can be used to disseminate misinformation according to the misinterpretation of information. But before that, these two functions were behind the meaning formed by the knowledge of each individual.

Keywords: Symbolic Interactionism, Social Inequalities, Meaning

 

Abstrak

Selain dipengaruhi oleh akses terhadap perangkat dan platform digital, terdapat faktor lain bagi individu untuk memanfaatkan informasi dengan tepat. Apabila maraknya informasi ini tidak diperhatikan dengan secara mendalam, maka bisa saja suatu ketimpangan sosial baru akan terbentuk lantaran terdapat hoaks dan konten lain di dalamnya. Perspektif interaksionisme simbolik dapat menjadi salah satu alat analisis untuk menemukan keuntungan dan kerugian yang terbentuk atas pemaknaan individu terhadap perolehan informasi di sekitarnya. Tujuan kajian ini hadir untuk mendeskripsikan ketimpangan sosial baru yang hadir melalui analisis interaksionisme simbolik terkait fungsi kehadiran informasi dari seorang individu. Kajian ini ditulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif dan teknik studi literatur yang isinya harus terkait dengan sosiologi digital dalam perspektif interaksionisme simbolik. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemaknaan dari individu sebagai penerima informasi akan menghasilkan dua fungsi pemanfaatan informasi yang akhirnya dapat membentuk sebuah kesenjangan sosial baru. Satu sisi dapat digunakan sebagai formasi diri sesuai pemaknaan informasi yang tepat diterimanya. Sisi lain dapat digunakan untuk penyebaran informasi yang salah sesuai pemaknaan informasi yang kurang tepat. Namun sebelumnya, dua fungsi ini hadir di balik pemaknaan yang terbentuk atas pengetahuannya masing-masing individu.

Kata kunci : Interaksionisme Simbolik, Kesenjangan Sosial, Pemaknaan

Full Text:

PDF

References

Abdullah, S. 2013. Potensi dan Kekuatan Modal Sosial dalam Suatu Komunitas. Socius, 12, (1): 15-21.

Alamsyah F, Amaliasari D, & Satriani I. 2018. Relasi Tingkat Kepercayaan Khalayak terhadap Pemberitaan di Media Massa dengan Budaya Membandingkan Informasi. Jurnal Komunikasi, 10, (2): 131-141.

Angelina, N. 2018. Komodifikasi Perbedaan dalam Masyarakat Digital (Tinjauan Sosiologi terhadap Komoditas Kapitalisme di Era Masyarakat Digital). Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi dan Antropologi, 2, (1): 116-125.

[Balitbang SDM Kemkominfo] Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika. 2016. Study Ekonomi Digital di Indonesia sebagai Pendorong Utama Pembentukan Industri Digital Masa Depan. Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Telekomunikasi Indonesia 2018. Jakarta: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.

Hadi, A. 2018. Bridging Indonesia’s Digital Divide: Rural-Urban Linkages. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 22, (1): 17-33.

Juditha, C. 2018. Interaksi Simbolik dalam Komunitas Virtual Anti Hoaks untuk Mengurangi Penyebaran Hoaks. Jurnal Pikom, 19, (1): 17-32.

Kauppinen, I. 2014. Different Meanings of Knowledge as Commodity in The Context of Higher Education. Journal of Critical Sociology, 40, (3): 393-409.

Lupton, D. 2015. Digital Sociology. New York: Routledge.

Lutz, C. 2019. Digital Inequalities in The Age of Artificial Intelligence and Big Data. Journal of Hum Behav & Emerg Tech, 4, (1): 141-148.

[Mastel] Masyarakat Telematika Indonesia. 2019. Hasil Survey Wabah Hoax Nasional 2019. Jakarta: Mastel Connecting the Dots.

Megananda, W. 2019. Menjadi Lesbian: Kajian Interaksionisme Simbolik Lesbian di Surabaya. Simulacra, 2, (2): 223-236.

Mosco, V. 2017. Society Now: Becoming Digital. Bingley: Emerald Publishing.

Namah, J. 2020. Resistensi Simbolik Tenun Korkase pada Masyarakat Amarasi. Jurnal Analisa Sosiologi, 9, (1): 153-168.

Nichols, T. 2018. Matinya Kepakaran. Terjemahan Ruth Meigi. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Nurngaeni, E. 2017. Pemanfaatan Media Sosial (Online) sebagai Distribusi Barang Era Digital di Pasar Klewer Surakarta. Jurnal Analisa Sosiologi, 6, (1): 55-64.

Orton, K & Prior, N. 2013. Digital Sociology: Critical Perspectives. London: Palgrave Macmillan.

Pamungkas, A. 2016. Review Buku: Understanding Digital Humanities. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 3, (1): 98-107.

Porta, D. 2009. Democracy in Social Movements. New York: Palgrave Macmillan.

Rustham, T. 2019. Dual Earner Family dan Pengaruhnya pada Kesejahteraan Psikologis Anak: Sebuah Studi Literatur. Insight, 21, (1): 23-29.

Sarvianto, D. 2020. The Role of Digital Platforms in The Transfer of Knowledge and Qualificationism: A Study of Digital Sociology. Simulacra, 3, (1): 69-80.

Schwab, K. 2019. Revolusi Industri Keempat. Terjemahan Farah Diena & Andi Tarigan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Scott, J. 2011. Sosiologi: The Key Concepts. Terjemahan Labsos FISIP Unsoed. Depok: PT Rajagrafinfo Persada.

Sutopo, O. 2011. Pengetahuan dan Relasi Kuasa Global. Masyarakat: Jurnal Sosiologi, 16, (2): 201-206.

Van Deursen & Van Dijk. 2019. The First-level Digital Divide Shifts from Inequalities in Physical Access to Inequalities in Material Access. Journal of New Media & Society, 21, (2): 354-375.

Wahyudi, C. 2014. Fenomena Modernisasi di Indonesia: Membangun Trust Society melalui Kapital Sosial ditinjau dari Perspektif Islam. Jurnal Publisia, 18, (1): 1-20.

Wibowo, E. 2018. Analisis Ekonomi Digital dan Keterbukaan terhadap Pertumbuhan GDP Negara ASEAN. Jurnal Lentera Bisnis, 7, (2): 66-80.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.