KONSTRUKSI SOSIAL UPACARA ADAT KARO SUKU TENGGER DI DESA TOSARI, KECAMATAN TOSARI, KABUPATEN PASURUAN
Abstract
Nowadays social relations in a society are less aware of, be it with nature, society, and society with God, especially in today's young people who are mostly influenced by digital technology that is growing very rapidly and is inherent in life which makes them very focused with cellphones and indirectly make them individualistic creatures. Through this article, the writer hopes to provide insight, especially to young people, that awareness of social relations is needed that can be realized through culture. The relationship between humans and God, humans and nature, and humans with each other has indirectly formed a social relationship, such as the Karo traditional ceremony, which is worship of the spirits of the ancestors in which there are several rituals as an expression of gratitude for a good harvest. . The Karo Day traditional ceremony involves village communities, one of which is in Tosari Village. The relationship between society and God, society and nature, society and each other, which is formed from the implementation of the Karo Day traditional ceremony, indirectly has a social relationship. This relationship was investigated using the social construction approach of Peter L. Berger and Thomas Luckmann. Data collection includes: 1) observation, by looking at the phenomena that are directly or indirectly related to the subject and object of research; 2) interview with the perpetrator; and 3) literature study and documents in the form of photos. The results of this study indicate that traditional ceremonies have an important role in maintaining and forming a social relationship. The Karo traditional ceremony is carried out every year by the Tengger tribe who believe in their ancestors, making a community that is full of tolerance, and adheres to values.
Keywords: Karo Traditional Ceremony, Tengger Tribe Community, Social Construction
Abstrak
Pada jaman sekarang hubungan sosial dalam suatu masyarakat kurang disadari, baik itu dengan alam, masyarakat sesamanya, dan masyarakat dengan Tuhan, khususnya dilingkungan anak muda jaman sekarang yang kebanyakan sudah terpengaruh oleh tekonologi digital yang berkembang sangat pesat dan melekat dalam kehidupan yang menjadikan mereka sangat terfokus dengan handphone dan secara tidak langsung menjadikan mereka makhluk individualis. Melalui artikel ini penulis berharap dapat memberikan wawasan khususnya kepada anak muda bahwa diperlukan kesadaran tentang hubungan sosial yang dapat direalisasikan melalui kebudayaan. Hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, dan manusia dengan sesamanya secara tidak langsung telah membentuk sebuah hubungan sosial, seperti pada upacara adat Hari Raya Karo yang merupakan pemujaan terhadap roh para leluhur yang didalamnya terdapat beberapa ritual sebagai pengungkapan rasa syukur atas hasil panen yang bagus. Upacara adat Hari Raya Karo melibatkan masyarakat desa, salah satunya didesa Tosari. Hubungan antara masyarakat dengan Tuhan, masyarakat dengan alam, masyarakat dengan sesamanya yang terbentuk dari pelaksanaan upacara adat Hari Raya Karo secara tidak langsung telah terjadi suatu hubungan sosial. Hubungan tersebut diteliti dengan menggunakan pendekatan konstruksi soial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Pengumpulan data meliputi : 1) observasi, dengan melihat fenomena yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan subjek dan objek penelitian; 2) wawancara dengan pelaku; dan 3) studi kepustakaan dan dokumen berupa foto. Hasil dari penelitian ini bahwa upacara adat memiliki peranan penting dalam menjaga dan membentuk sebuah hubungan sosial. Upacara adat Karo yang dilakukan setiap tahunnya oleh masyarakat suku Tengger yang percaya dengan leluhur, menjadikan masyarakat yang penuh toleransi, dan mentaati nilai-nilai.
Kata Kunci : Upacara Adat Karo, Masyarakat Suku Tengger, Konstruksi Sosial
Full Text:
PDFReferences
Andari, N., & Bahalwan, K. I. 2016. Struktur Naratif Ala Maranda Dalam Legenda Upacara Kasada Suku Tengger–Probolinggo Maranda’s Narrative Structure In The Legend Of Kasada Ceremony Of Tengger Tribe-Probolinggo. Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan, 7(2).
Angeline, M. 2015. Mitos dan budaya. Jurnal Humaniora, 6(2), 190-200.
Bahrudin, B., Masrukhi, M., & Atmaja, H. T. (2017). Pergeseran Budaya Lokal Remaja Suku Tengger di Desa Argosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Journal of Educational Social Studies, 6(1), 20-28.
Berger, Peter L. & Thomas Lukhmann. 1190. Tafsir Sosial atas Kenyataan. Jakarta: LP3ES
Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa:Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Jakarta: Kencana
Christensen, P. 2008. The "Wild West": The life and death of a myth. Southwest Review, 310.
Himawan, Adi, Drajat Tri Kartono, Supriyadi SN. 2013. Keterlibatan Warga dalam Pembentukan Ruang Publik (Analisa Pembentukan Ruang Publik dalam Revitalisasi Pasar Tradisional di Kota Surakarta). Jurnal Analisa Sosiologi, 2 (1): 1-16
Jabbar, Abdul. 2010. Makna Teologis Upacara Karo Masyarakat Suku Tengger (Studi kasus di Desa Mojorejo, Kec. Tosari, Kab. Pasuruan Jawa Timur). Skripsi. Jakarta : Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah
Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT remaja Rosdakarya
Nurcahyono, Okta Hadi, Dwi Astutik. 2018. Harmonisasi Masyarakat Adat Suku Tengger (Analisa Keberadaan Modal Sosial pada Proses Harmonisasi Pada Masyarakat Adat Suku Tengger, Desa Tosari, Pasuruan, Jawa Timur). Jurnal Sosiologi, 2(1): 1-12
Polomo, Margaret M. 2010. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Rajawali Press
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Rostiati, A, dkk. 1995. Fungsi Upacara Tradisional Bagi Masyarakat Pendukungnya.Bandung: Depdikbud, Dirjen Sejarah dan Nilai Tradisional/Proyek Penelitian, Pengkajian, dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Jawa Barat.
Sazjiyah, S. R. 2020. Dinamika Kehidupan masyarakat suku tengger dibalik kegiatan pariwisata Bromo. Journal of Tourism and Creativity, 4(2), 105-116.
Setiawan, Hari & Mentari Ratna Sari. 2015. Wawasan Budaya Nusantara “Suku Tengger”. Surakarta : Fakultas Seni Rupa Dan Desain ISI Surakarta
Sriwardhani, T. 2007. Aspek Ritual dan maknanya dalam peringatan Kasada pada masyarakat Tengger Jawa Timur. Imajinasi, 3(2).
Subagiarta, I. W. 2015. Vircous Cirle Economic Adat Suku Tengger Di Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur.
Sukari., Salamun.,Mudjijono., Munawaroh, Siti., dan Sumarno. 2004. Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Tengger Pasuruan Jawa Timur. Yokyakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Refbacks
- There are currently no refbacks.