STRATEGI PENGELOLAAN SOLO BATIK CARNIVAL (SBC) DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA SURAKARTA

Aditya Yudha Rachmadi, Argyo Demartoto

Abstract

Solo Batik Carnival (SBC) is an annual event of surakarta city government using batik as the main material of costume making with the specified theme. The positive benefits and benefits of SBC are not only felt by solo organizers or city governments, but various related parties, such as the surrounding community who get entertainment, pride, and satisfaction. The form of reciprocity is not only material but in the form of feelings, values and norms. This research aims to know the management strategies of SBC, know supporting factors and inhibitors, and know its benefits and benefits. The subject in this qualitative study was the specificity of SBC, using the Structure theory of Giddens. Sampling is purposive sampling, by way of observation, interview and documentation. Validity of data with source triangulation. One of the planning in SBC is the creation of a theme that is different every year and made in such a way as to attract tourists and the surrounding community. The purpose of SBC to introduce the culture of Solo city is batik that is modified with a theme that has been made and packaged in a modern way, by the way the costumes of the participants are exhibited with the catwalk parade on Jalan Slamet Riyadi every year. In this research, the actors or agents are Yayasan Solo Batik Carnival, Dinas Pariwisata, and also the organizers, for the structure that is the committee namely the committee of Solo Batik Carnival which creates rules and has resources and is used as the principle of organizing various social practices that are ongoing in order to become a new social practice. SBC received support from Yayasan Solo Batik Carnival, Dinas Pariwisata and support between committees. The obstacles include a lack of communication with the foundation, the commitment of some committees, and a lack of attention from the foundation and tourism office. The advantage of SBC for individuals is to gain experience in carrying out a national scale event, and for the community that is advancing UMKM, such as in the 100 calendar of events of the Ministry of Tourism of the Republic of Indonesia in 2019, SBC was able to introduce an interesting event located in Solo city and introduce Solo into one of the cultural cities.

Keywords: Tourism, Governance, Event SBC.

 

Abstrak

Solo Batik Carnival (SBC) adalah sebuah event tahunan pemerintah Kota Surakarta dengan menggunakan batik sebagai bahan utama pembuatan kostum dengan tema yang ditentukan. Keuntungan dan manfaat positif SBC bukan hanya dirasakan penyelenggara atau pemerintah kota Solo, tetapi berbagai pihak yang terkait, seperti masyarakat sekitar yang mendapatkan hiburan, kebanggaan, dan kepuasan. Bentuk timbal balik tidak hanya berupa materi namun berupa perasaan, nilai dan norma. Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi pengelolaan SBC, mengetahui faktor pendukung dan penghambat, serta mengetahui manfaat dan keuntungannya. Subjek dalam penelitian kualitatif ini adalah kepanitiaan SBC, dengan menggunakan teori Strukturasi dari Giddens. Pengambilan sampel yaitu purposive sampling, dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data dengan triangulasi sumber. Salah satu perencanaan di SBC yaitu pembuatan tema yang setiap tahunnya berbeda dan dibuat sedemikian rupa supaya menarik dan dapat menarik para wisatawan maupun masyarakat sekitar. Tujuan SBC untuk mengenalkan budaya Kota Solo yaitu batik yang dimodifikasi dengan tema yang sudah dibuat dan dikemas secara modern, dengan cara hasil kostum para peserta dipamerkan dengan parade catwalk di Jalan Slamet Riyadi setiap tahunnya. Dalam penelitian ini yang menjadi aktor atau agent yaitu Yayasan Solo Batik Carnival, Dinas Pariwisata, dan juga para panitia, untuk strukturnya yaitu kepanitiaan Solo Batik Carnival yang menciptakan aturan dan memiliki sumber daya dan dipakai sebagai prinsip pengorganisasian berbagai praktik sosial yang sedang berlangsung agar menjadi praktik sosial yang baru. SBC  mendapatkan dukungan dari Yayasan Solo Batik Carnival, Dinas Pariwisata dan dukungan antar panitia. Hambatan yang dimiliki yaitu kurangnya komunikasi dengan pihak yayasan, komitmen beberapa para panitia, dan kurangnya perhatian dari yayasan maupun dinas pariwisata. Keuntungan SBC bagi individu yaitu mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan sebuah event skala nasional, dan untuk masyarakat yaitu memajukan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), seperti pada 100 kalender event Kementrian Pariwisata Republik Indonesia pada tahun 2019, SBC mampu mengenalkan event yang menarik yang berada di Kota Solo dan memperkenalkan Solo menjadi salah satu kota budaya.

Kata kunci: Pariwisata, Tata Kelola, Event SBC.

Full Text:

PDF

References

Any, Noor. 2009. Management Event. Bandung: Alfabeta.

Baswori, Soenyono. 2004. Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Surabaya: Yayasan Kampusiama.

Demartoto, Argyo, 2009, Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat. Surakarta: UNS Press.

Giddens, Anthony. 2010. Teori Strukturasi Dasar-Dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyrakat. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

H.B. Sutopo. 2002. Pengantar Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Press.

J. Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.

Pitana, I Gde, 2005, Sosiologi Pariwisata Kajian sosiologis terhadap struktur,sistem dan dampak-dampak pariwisata, Yogyakarta: CV Andi Offset.

R, G Soekardijo. 1996. Anatomi Pariwisara. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ritzer, G. dan Goodman, D. J.(2010). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Sedarmayanti, 2003, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Penerbit Ilham Jaya, Bandung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sunaryo, Bambang. 2013, Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta : Gava Media.

Thompson, John. B. 1984. Analisis Ideologi; Kritik Wacana Ideologi-ideologi Dunia. Terjemahan oleh Haqqul Yakin. 2003. Yogyakarta: Ircisod

Andrew, Esekong H. 2012. “Promoting Culture and Tourism in Nigeria Through Calabar Festival and Carnival Calabar”. Mediterranean Journal of Social Sciences. Volume 3 nomer 3 halaman 287-294.

Ashaf, Abdul Firman. 2006. “Pola Relasi Media, Negara, Dan Masyrakat: Teori Strukturasi Anthony Giddens Sebagai Alternatif”. Jurnal Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung. Volume 8 nomer 2 halaman 205-218.

Chiu, Weisheng. 2019. “The experience of sport tourists at the Formula 1 Singapore Grand Prix: an exploratory analysis of user-generated content”. Journal of Sport in Society. Volume 21 nomer 1 halaman 1-23.

Flinn, Jenny. 2013. “Glastonbury: managing the mystification of festivity”. Jurnal of Leisure Studies. Volume 2 nomer 1 halaman 1-16.

Harmawati, Yuni. 2016. “Nilai Budaya Tradisi Dieng Culture Festival sebagai Kearifan Lokal untuk Membangun Karakter Bangsa”. Jurnal of Urban Sociert’s Arts. Volume 3 nomer 2 halaman 82-95.

Henderson, Joan C. 2010. “Sports events and tourism: the Singapore Formula One Grand Prix”. Emerald Group Publishing Limited Journal. Volume 1 nomer 1 halaman 60-73.

Jannah, Raudlatul. 2012. “Jember Fashion Carnival: Konsturuksi Identitas dalam Masyarakat jaringan”. Jurnal Sosiologi Masyarakat. Volume 17 nomer 2 halaman 135-151.

Mahendra, Tiffany S. 2019. “Strategi Humas Pemerintah Kota Surakarta dalam Mempublikasikan Sipa Mahaswara”. Journal Of Communication Studies. Volume 1 nomer 1 halaman 33-43.

Oosterbaan, Martijn. 2017. “Transposing Brazillian Carnival: Religion, Cultural Heritage, and Secularism in Rio de Janerio”. American Anthropological Association. Volume 119 nomer 4 halaman 699-709.

Waworuntu, Billy. 2017. “Efektifitas Program TIFF (Tomohon Internasional Flower Ferstival) Dalam Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon”. Jurusan Ilmu pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi. Volume 2 nomer 2.

Wosi, Violeta. 2017. “Strategi Pengembangan Manajemen Jember Fashion Carnaval”. Jurnal Tata Kelola Seni. Volume 3 nomer 1 halaman 20-30.

Undang Undang No.10/2009 tentang kepariwisataan.

Anindita, Sri. 2019. Dieng Culture Festival 2019 Dikunjungi 177 Ribu Wisatawan (https://travel.kompas.com/read/2019/08/05/192441127/dieng-culture-festival-2019/ dikunjungi-177-ribu-wisatawan diakses pada tanggal 8 Desember 2019 pukul 22.42 WIB)

Classifield, Travel. 2019. Rio Carnival. (https://www.thetravelmagazine.net/rio-carnival-rio-de-janeiro.html diakses pada 19 Desember 2019 pukul 23:48 WIB).

https://www.google.com/maps/place/Sekretariat+Solo+Batik+Carnival/ yang diakses 2 Maret 2020 pukul 14:15 WIB.

https://www.instagram.com/solobatikcarnival_official/ yang diakses pada 29 Februari 2020 pukul 01:30 WIB.

https://kbbi.web.id/karnaval yang diakses pada tanggal 19 Desember 2019 pukul 20:59 WIB.

Sakti, Guntur. 2019. Siaran Pers : Devisa Sektor Pariwisata Meningkat Mencapai 19,29 Miliar Dolar AS (http://www.kemenpar.go.id/post/siaran-persdevisa-sektor-pariwisata-meningkat-mencapai-1929-miliar-dolar-as diakses pada 7 Desember pukul 22.00 WIB)

Noviar, Alfan. 2019. Pesona Emas di 12 tahun Solo Batik Carnival (https://travel.tempo.co/read/1229547/pesona-emas-di-12-tahun-solo-batik carnival/full&view=ok yang diakses 9 Desember 2019 pukul 15.13).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.