PRAKTIK SOSIAL PEDAGANG DI PASAR SUNGGINGAN BOYOLALI (STUDI FENOMENOLOFI DI PASAR SUNGGINGAN BOYOLALI
Abstract
The purpose of this study is to describe the social practices of traders in Boyolali Sunggingan Market. The location of this research was conducted in the Sunggingan Market, Boyolali Sub-District, Boyolali Regency, with the reason that until now it still maintained the interaction pattern of conventional buying and selling.This research is a qualitative research with phenomenology method. Data collection techniques come from interviews with the main data sources, namely market traders, Sunggingan market services and indigenous people around the Sunggingan market. While other data comes from observation and documentation. The sampling technique uses purposive sampling. Test data validity using source and method triangulation. The analysis technique uses an interactive data analysis model that is data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Based on the results of the study it can be concluded that there is social capital and culture of traders in the market very important role in the way of surviving traders trade in the market that establishes a merchant habitus itself. Sunggingan Market as a form of arena for traders to compete for their habitus.The conclusion of this study is that Sunggingan Market plays a central role in meeting the needs of the middle to lower class economy.
Keywords: traders, Sunggingan market, social practices
AbstrakTujuan penelitian ini untuk menggambarkan praktik sosial pedagang di Pasar Sunggingan Boyolali. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pasar Sunggingan Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali, dengan alasan sampai saat ini masih mempertahankan pola interaksi jual beli konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Teknik pengumpulan data berasal dari wawancara dengan sumber data utama yaitu pedagang pasar, dinas pasar Sunggingan dan warga masyarakat asli sekitar pasar Sunggingan. Sedangkan data lainnya bersumber dari observasi dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji validitas data menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Teknik analisis menggunakan model analisis data interaktif yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat modal sosial dan budaya pedagang di pasar sangat berperan penting dalam cara bertahan pedagang berdagang di pasar yang membetuk suatu habitus pedagang itu sendiri. Pasar Sunggingan sebagai bentuk arena wahana pedagang untuk bersaing demi mendapatkan habitusnya. Simpulan penelitian ini adalah Pasar Sunggingan berperan sentral dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah.
Kata Kunci: pedagang, pasar Sunggingan, praktik sosial
Full Text:
PDFReferences
Eis Al Masitoh. Upaya Menjaga Eksistensi Pasar Tradisional: Studi Revitalisasi Pasar Piyungan Bantul. Jurnal PMI Vol. X. No. 2, Maret 2013.
Esti Ismawati, 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Ombak.
Estu Suryawati : Kompas Online. 2017. Diperoleh dari (http://ekonomi.kompas.com/read/2017/01/05/074400126/berapa.pasar.tradisional.yang.sudah.dibenahi.pemerintah.pada.2016.) diakses tanggal 13 Agustus 2017.
H.A.W. Widjaja. 2000. Komunikasi: Komunikasi dan hubungan masyarakat. Jakarta: Bina Aksara
H.B Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press
Hari Poerwanto. 2006. Kebudayaan dan Lingkungan Dalam Prespektif Antropologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jhon Scott, 2012. Teori Sosial. Yogyakarta, Pustaka Pelajar
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Asdi Mahasatya.
Lexy J Moleong. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Ritzer & Goodman. Teori Sosiologi Klasik – Post Modern Edisi Terbaru (Trans: Nurhadi). Yogyakarta: Kreasi Wacana. 2012.
Refbacks
- There are currently no refbacks.