KEBERLANJUTAN EKOLOGIS HUTAN DALAM KEARIFAN LOKAL PANGLIMA UTEUN PADA MASYARAKAT NAGAN RAYA PROVINSI ACEH

Devi Intan Chadijah

Abstract

This study aims to know how society defines and understands about forest and also how the impact of the society's cultural behaviour changes (local wisdom) on ecology sustainability in Nagan Raya regency. Fenomenology qualitative was used in this study and the data was collected through deep interview. Purposive sampling was used to determine the subject of this study. The result of study showed that nowadays the society has different understanding from before. This difference lead to behaviour changes of Nagan Raya society in using the forest. This is affected by society's experience, norm, value, economic needs toward the woods. Thus, the changing behaviour toward the forest gived the positive and negative impact. In one hand, for short term period this could be the life resources for the society's need. however, on long term period, it lead to individualistic life. The decrease function of tradition collective wisdom peulara uteun  lead to forest damage.

Keywords: Ecology Sustainability, Forest,  Local Wisdom, Meaning.

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masyarakat mendefinisikan dan memahami tentang hutan dan juga terkait dampak perubahan perilaku budaya masyarakat (kearifan lokal) terhadap kelestarian lingkungan di Kabupaten Nagan Raya. Fenomenologi kualitatif digunakan dalam penelitian ini dan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Purposive sampling digunakan untuk menentukan subjek penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini masyarakat memiliki pemahaman yang berbeda dari sebelumnya. Perbedaan ini menyebabkan perubahan perilaku masyarakat Nagan Raya dalam memanfaatkan hutan. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman, norma, nilai, kebutuhan ekonomi masyarakat terhadap hutan. Dengan demikian, perubahan perilaku terhadap hutan memberi dampak positif dan negatif. Di satu sisi, untuk jangka pendek ini bisa menjadi sumber kehidupan bagi kebutuhan masyarakat. Namun, dalam jangka panjang, hal itu mengarah pada kehidupan individualistis. Penurunan fungsi tradisi kolektif kebijaksanaan peulara uteun menyebabkan kerusakan hutan.

Kata Kunci: Keberlanjutan Ekologis, Hutan, Kearifan Lokal, Pemahaman

Full Text:

PDF

References

Atek, Liboria Genoveva. 2014. Perjuangan Masyarakat Lokal di Tengah Pengembangan Lahan Sawit (Studi Kasus Perusahaan Kelapa Sawit di Desa Wambes).http://repository.uksw.edu/(diakses 28 Januari 2018)

Dwi Susilo, Rachmad K. 2008. Sosiologi Lingkungan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Haryanto, Sindung. 2012. Spektrum Teori Sosial dari Klasik Hingga Postmodern. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Keraf, Sonny. 2002. Etika Lingkungan. Jakarta: Kompas.

Redclift, Graham Woodgate. 1998. The International Handbook of Environmental Sociology.

Ritzer, Barry Smart. 2012. Handbook TeoriSosial.Penerbit: Nusantara.

Saheb, S., Slamet, Y., & Zuber, A. (2018). Peranan Modal Sosial Bagi Petani Miskin Untuk Mempertahankan Kelangsungan Hidup Rumah Tangga Di Pedesaan Ngawi (Studi Kasus Di Desa Randusongo Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur). Jurnal Analisa Sosiologi, 2(1).

Solikatun, S., Kartono, D. T., & Demartoto, A. (2018). PERILAKU KONSUMSI KOPI SEBAGAI BUDAYA MASYARAKAT KONSUMSI: Studi Fenomenologi Pada Peminum Kopi Di Kedai Kopi Kota Semarang. Jurnal Analisa Sosiologi, 4(1).

Syafaat, Rachmad. 2008. Negara, Masyarakat Adat dan Kearifan Lokal. Malang: In-Trans Publishing.

Wirawan, Ida Bagus. 2012. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Kencana.

Yacob, Ismail dkk. 2009. Fiqih Konservasi Alam Aceh : Kajian Hutan Dan Lingkungan. Banda Aceh: Fauna & Flora Internasional.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.