DAMPAK PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) TERHADAP PENINGKATAN EKONOMI RUMAH TANGGA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) DI KOTA MATARAM

Baiq Fauziah, Taslim Sjah, Bambang Dipokusumo

Abstract

Kualitas konsumsi pangan masyarakat Indonesia dipantau dengan menggunakan ukuran Pola Pangan harapan (PPH) beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi. Kondisi seperti ini terjadi karena pola konsumsi pangan masyarakat yang kurang beragam, bergizi dan seimbang (BKP Kementan, 2013). Untuk mengatasi pemasalahan di atas pemerintah telah melaksanakan Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) melalui kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, salah satu lokasinya adalah kota Mataram. Kota Mataram menghadapi masalah kualitas konsumsi pangan masyarakat yang masih kurang. Hal ini ditunjukkan oleh nilai skor PPH sebesar 82 pada tahun 2014, lebih kecil dari nilai skor PPH stándar, sebesar 100 (KKP Kota Mataram, 2015). Beberapa penelitian masih  belum menyentuh  pada dampak ekonomi rumah tangga KWT. Oleh  karena itu  penting  dilakukan penelitian yang berjudul “ Dampak Program P2KP Terhadap Peningkatan Ekonomi Rumah tangga KWT di Kota Mataram “.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data dengan teknik survey pada enam kecamatan  di Kota Mataram. Data dianalisis menggunakan análisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi program P2KP sebesar Rp. 482,590 per luas garapan atau sebesar Rp. 160,863,648. Sedangkan pendapatan rumah tangga KWT dari Program P2KP sebesar Rp. 726,040 per luas garapan atau Rp. 242,013,486 per hektar. Ekonomi rumah tangga KWT meningkat sebesar Rp. 482,590 per luas garapan atau sebesar Rp. 160,863,648 per hektar sebagai dampak Program P2KP.  Sedangkan Kontribusi Program P2KP terhadap ekonomi rumah tangga sebesar 33.56 persen. Faktor-faktor yang secara simultan mempengaruhi pendapatan rumah tangga KWT Program P2KP adalah luas usahatani, nilai penerimaan dan modal. Sedangkan faktor-faktor yang secara partial singnifikan adalah nilai penerimaan, sedangkan yang tidak signifikan adalah luas lahan usahatani dan modal P2KP.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.