Biostimulan Bioremediasi dari Limbah Organik Pasar Sebagai Solusi Pencemaran Limbah Pertambangan Minyak

Hanif Abdillah, Nindy Septian Cahyarini, Muhammad Arief Mahardhika

Abstract


Limbah organik pasar di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan yang inovatif adalah menjadikannya sebagai biostimulan untuk bioremediasi limbah pertambangan minyak. Bioremediasi merupakan revitalisasi lahan tercemar menggunakan mikroba yang ditambahkan dengan stimulan organik maupun anorganik. Biostimulan diproduksi dengan fermentasi limbah organik pasar menggunakan kultur Effective Microorganisme (EM-4). Peningkatan nilai unsur hara nitrogen dan fosfor mencapai 20% dengan penambahan sekam padi, tetes tebu, dan urine kelinci. Berdasarkan hasil uji kandungan N,P,K,C-Organik dan kandungan air yang terdapat pada biostimulan dari limbah organik pasar dengan variabel penambahan EM4 5% secara berurutan memiliki kandungan 690 ppm; 100 ppm; 1270 ppm; 1270 ppm; 979.900 ppm, pada variable penambahan EM4 10% memiliki kandungan 830 ppm; 110 ppm; 1760 ppm; 11.800 ppm; 967.200 ppm dan pada variabel penambahan EM4 15% memiliki kandungan 830 ppm; 900 ppm; 1690 ppm; 12.330 ppm; 965.700 ppm. Proses bioremediasi menggunakan sampel tanah tercemar limbah tambang minyak dari Pertambangan Minyak Ledok, Cepu dan sampel pembanding berupa tanah yang dicemari oli bekas. Penggunaan limbah organik pasar sebagai biostimulan mampu menurunkan kadar hidrokarbon 94,6026% untuk tanah tercemar oli bekas dan mampu menurunkan 48,4672% pada tanah tercemar limbah tambang minyak. Proses bioremediasi ini dilakukan dalam kurun waktu satu minggu. Pemanfaatan limbah organik pasar sebagai biostimulan proses bioremediasi merupakan terobosan yang dapat mengatasi masalah limbah pasar dan pencemaran tanah akibat limbah pertambangan minyak.


Full Text:

PDF
rticle

References


Agamuthu P, Tan YS, Fauziah. 2013. Bioremediation of Hydrocarbon Contaminated Soil Using Selected Organic Waste. 2013 International Symposium on Environmental Science and Technology

Asuma S, Edwards GC, Fitzgerald-Hubble CR, Halfpenny-Mitchell L., Gillespie TJ, Mortimer WP. Volatile Hydrocarbon Emission from a Diesel Fuel Contaminated Soil Bioremediation Facility. Air Waste Manage. Assoc, 2002; 52: 769-780.

Badan Pusat Statistik. 2017.www.bps.go.id diakses pada tanggal 15 Oktober 2017

Basharudin H. 2008. Bioremediation of Oil Contaminated Wastewater using Mixed Culture. Master Dissertation, Universiti Malaysia Pahang.

Hadisuwito, S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Haghollahi A, Fazaelipoor MH, Schaffie M. 2016. The Effect of Soil Type on the Bioremediation of Petroleum Contaminated Soils. Journal of Environmental Management. Mineral Industries Research Center, Iran.

Mukaromah E, Prijambada ID, Widada J, Ma’as A. 2014. Studi Makrokosmos Bioremediasi Tanah Tercemar Minyak Bumi Melalui Inokulasi Mikroorganisme dan Pemberian Nutrisi Berulang. Yogyakarta: Repository Universitas Gadjah Mada

Nandi. 2006. Minyak Bumi dan Gas. Handout Geologi Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Nurdiyanti D, Utami AS, Bastian N, Johan. 2017. Pemanfaatan Limbah Organik Pasar sebagai Bahan Pupuk Kompos untuk Penghijauan di Lingkungan Masyarakat Kota Cirebon. Yogyakarta: The 5th URECOL Proceeding.

Rosenberg E, Ron EZ. 1996. Bioremediation of Petroleum Contamination. Cambridge: Cambridge University Press

Sang-Hwan L, Seokho L, Dae-Yeon K, Jeong-gyu K. 2007. Degradation Characteristic of Waste Lubricants under Different Nutrient Conditions


Refbacks

  • There are currently no refbacks.