MERAJUT INDONESIA; NILAI KEBANGSAAN DAN PEREMPUAN PEJUANG LINGKUNGAN

Nikodemus Niko, Rupita Rupita

Abstract

Ketika persoalan-persoalan lingkungan sudah berada pada tahap sangat mengkhawatirkan di negeri ini, perempuan menjadi representasi yang tidak berdaya. Dibalik itu, sama sekali tidak menghilangkan orang-orang baik yang masih peduli, merawat dan mencintai lingkungan. Perempuan menjadi kontrol yang memegang kendali atas perjuangan lingkungan, kalau bukan perempuan, siapa lagi? Kendali patriarki atas pengrusakan lingkungan kemudian meluas pada tidak terkontrolnya penggunaan kantong plastik, sampah berbahaya bagi mahkluk hidup baik di lautan maupun di daratan. Persoalan tentang sampah kantong plastik menjadi polemik yang tidak berujung-pangkal. Tulisan ini merupakan refleksi atas perjuangan seorang perempuan yang dijuluki Ncie Kresek, yang aktif menyuarakan dan mempraktikkan asas etika lingkungan dengan mengubah sampah kantong plastik menjadi kerajinan rajut yang bernilai jual. Implikasinya terhadap rasa kebangsaan adalah ketekunannya mengajar merajut hingga ke pelosok-pelosok desa dan pulau-pulau terpencil di Indonesia, terdapat misi penyelamatan lingkungan serta rasa kebangsaan yang menjadi tujuan. Merajut Indonesia adalah slogan yang mendarah daging dalam diri Ncie, beragam komunitas adat di desa, komunitas anak muda di kota turut belajar merajut darinya. Diskursus yang ingin dibangun melalui tulisan ini berupa perdebatan atas isu lingkungan, membangun entitas manusia dari perusak lingkungan menjadi pejuang lingkungan dengan pendekatan Sosiologi Lingkungan. Melalui penyelamatan lingkungan nasib perempuan bisa terselamatkan pula, pun bangsa ini dapat selamat dari bencana alam yang diakibatkan kerusakan lingkungan yang berkepanjangan.

Full Text:

PDF

References

Acharjee, M 2016, Plastic Detrimental to Environment, International Journal of Humanities and Social Science Studies, Vol. 2, No. 6, P. 273-282.

Andrady, et al 2015, Plastics in a Sustainable Society, Mistra, the Swedish Foundation for Strategic Environmental Research.

Beekmans, A & Berg, S 2015, Improving the Plastics Recycling Sector in Indonesia, Aidenvironment, Netherland.

Eaton, H & Lorentzen, A 2003, Ecofeminism and Globalization: Exploring Culture, Context, and Religion, Rowman & Littlefield Publisher Inc, United of America.

Gaard, G 1993, Ecofeminism: Women, Animal, Nature, Temple University Press, Philadelphia.

Geyer, R Jmbeck, J. R and Law, K L, 2017, Production, Use, and Fate of all Plastics Ever Made, Science Advanced, Vol. 3, No. 7, P. 1-5.

Guern, L C 2018, When the Mermaids Cry: the Great Plastic Tide, dilihat 17 Juni 2018 http://plastic-pollution.org/

Mies, M & Shiva, V 2014, Ecofeminism, Zed Books Ltd, London.

Parson, T 1951, Toward a General Theory of Action, Harvard University Press, Massachusets.

Plastic Europe 2016, World Plastic Production 1950-2015, Association of Plastic Manufactures.

Sandilands, C 1999, The Good—Natured Feminist: Ecofeminism and the Quest for Democracy, University of Minnesota Press, London.

Shiva, V 1988, Staying Alive; Women, Ecology and Survival in India, Indraprasta Press, India.

Shiva, V 1991, The Violence of Green Revolution: Third World Agriculture, Ecology and Politics, Third World Network, Malaysia.

Tong, R 2009, Feminist Though; A More Comprehensive Introduction (3rd Edition), Westview Press, United States of America.

World Economy Forum 2016, The New Plastics Economy: Rethinking the Future of Plastics.

Worldwatch.org 2015, Global Plastic Production Rises, Recycling Lags, dilihat 17 Juni 2018, http://www.worldwatch.org/global-plastic-production-rises-recycling-lags-0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.