HARMONISASI MASYARAKAT ADAT SUKU TENGGER (ANALISIS KEBERADAAN MODAL SOSIAL PADA PROSES HARMONISASI PADA MASAYARAKAT ADAT SUKU TENGGER, DESA TOSARI, PASURUAN, JAWA TIMUR)
Abstract
Artikel ini merupakan hasil penelitian lapangan (field research), pada Komunitas Adat Suku Tengger yang tinggal di Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Tujuan dari dari artikel ini untuk: pertama, mengidentifikasi proses harmonisasi antar umat beragama yang terjadi pada komunitas adat Suku Tengger; dan kedua, mencari modal sosial yang ada dalam masyarakat adat dalam proses harmonisasi sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui observasi yang bersifat nonpartisipatif. wawancara mendalam (in-depth interview), dan studi pustaka yaitu dengan cara membandingkan data dengan sumber-sumber tertulis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal sosial yang ada dalam masyarakat Suku Tengger berupa kepercayaan, kewajiban dan harapan, norma dan sanksi serta informasi seperti yang dikatakan oleh Coleman mampu menjadi pondasi bagi masyarakat Suku Tengger untuk mencapai harmonisasi di tengah beragamnya kebudayaan yang mereka miliki. Modal social dengan beberapa komponen di dalamnya tercakup dalam sebuah mitologi masyarakat yang berkembang dan dilestarikan oleh masyarakat dalam kesehariannya. Keberadaan mitologi inilah yang kemudian menjadi pengikat yang kuat bagi masyarakat Suku Tengger dengan beragamnya budaya berupa agama, asal, pekerjaan dan profesi khususnya Desa Tosari dalam mencapai tujuan kehidupan yang selaras tanpa memunafikkan keberadaan alam sekitar.
Full Text:
PDFReferences
Burt. R.S. 1992. “Excerpt From The Sosial Structure Of Competition”, Dalam Structure Holes: The Social Structure Of Competition. Cambridge, Ma, And London: Harvard University.
Coleman, J. 1990. Foundations Of Social Theory. Cambridge Mass: Harvard University Press.
Coleman, J. 1999. Social Capital In The Creation Of Human Capital. Cambridge Mass: Harvard University Press.
Coleman, J. 2008. Dasar-dasar Teori Sosial. Bandung: Nusa Media.
Departemen Sosial RI. 2006. Memberdayakan Kearifan Lokal bagi Komunitas Adat Terpencil.
Denzin, Norman K & Lincoln, 2011. Handbook Of Qualitative Research. Terj. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Fedyani Sayfudin, Achmad. 2006. Membumikan Multikulturalisme Di Indonesia. Jurnal Antropologi Sosial Budaya Etnovisi. Vol Ii. No 1 April 2006. Halaman 3-10.
Field, John. 2018. Modal Sosial. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Hadi, Nur. 2017. Menggali Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Berwawasan Kebangsaan Dari Tradisi “Kasada” Pada Masyarakat Tengger, Di Kantong Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 Vol. 1 No. 1 2017: 231-236
Hafner, Robert W. 1999. Geger Tengger. Perubahan Sosial dan Perkelahian Politik. Yogyakarta: LKIS.
Izzah. Lathifatul. 2013. Melihat Potret Harmonisasi Hubungan Antarumat Beragama Di Indonesia. Religi, Vol. Ix, No. 1, Januari 2013: 1-22
Kaban, Maria. 2016. Penyelesaian Sengketa Waris Tanah Adat Pada Masyarakat Adat Karo. Mimbar Hukum. Vol 28, No 3 (2016): 453-464
Kususmastuti,Ayu. 2015. Modal Sosial Dan Mekanisme Adaptasi Masyarakat Pedesaan Dalam Pengelolaan Dan Pembangunan Insfrastruktur. Masyarakat: Jurnal Sosiologi, 20(1): 81-97.
Lexy J. Moleong, 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Pt Remaja Rosdakarya.
Mukhlishin, A. Nur Alfi Khotamin, Ari Rohmawati, Ariyanto . (2017). Studi Hukum Islam Terhadap Kewarisan Masyarakat Adat Semendo Kabupaten Lampung Barat Di Era Kontemporer. Ulul Albab. Vol. 1, No.1 (2017): 84-103
Primanita Ayuninggar, Dianing, Antariksa, Dan Kusuma Wardhani, Dian. 2011. Kearifan Lokal Masyarakat Suku Tengger Dalam Pemanfaatan Ruang Dan Upaya Pemeliharaan Lingkungan (Studi Kasus Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan). Proceedings Environmental Talk: Toward A Better Green Living 2011
Putnam, RD. 1993. “The Prosperous Community: Social Capital and Public Life”. The American Prospect 3:35-42.
Putnam, RD. 1995. “Bowling Alone: America’s Declining Social Capital”. Journal of Democracy 6(1): 65-78.
Slamet, Yulius. 2012. Modal Sosial dan Kemiskinan: tinjauan Teoritaik dan Kajian di Kalangan Penduduk Miskin di Perkotaan. Surakarta: UNS Press.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sufia, Rohana, Sumarmi, Dan Amirudin, Ach. 2016. Kearifan Lokal Dalam Melestarikan Lingkungan Hidup (Studi Kasus Masyarakat Adat Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Pendidikan: Teori Penelitian dan Pengembangan. Vol.1 No: 4 (2016): 726-731
Sugiswati, Basse. 2012. Perlindungan Hukum Terhadap Eksistensi Masyarakat Adat Di Indonesia. Vol 17, No 1 (2012): 31-43
Sumarjo. 2018. Eksistensi Awig-Awig dalam Menjaga Harmonisasi Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali. Habitus: Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Antropologi. Vol 2, No 1 (2018): 27-39
Usman, Sunyoto. 2018. Modal Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yamani, Muhammad. 2011. Strategi Perlindungan Hutan Berbasis Hukum Lokal di Enam Komunitas Adat Daerah Bengkulu. Vol. 11No.2 (2011): 175-192
Yeny, Irma, Yuniati, Dhani, Dan Khotimah, Husnul. 2016. Kearifan Lokal Dan Praktik Pengelolaan Hutan Bambu Pada Masyarakat Bali (Local Wisdom And Practice Of Bamboo Forest Management In Bali Community). Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan Vol. 13 No. 1 April 2016, Hal. 63-72
Refbacks
- There are currently no refbacks.