GIRLS PUNK : GERAKAN PERLAWANAN SUBKULTUR DI BAWAH DOMINASI MASKULINITAS PUNK

Panggio Restu Wilujeng

Abstract

Saat ini, sudah banyak gerakan-gerakan Girls Punk dengan identitas perempuan yang pada awalnya berupaya mendobrak dominasi budaya “feminim”, bekembang menjadi gerakan yang juga memiliki pengaruh terhadap perkembangan Punk itu sendiri. Gerakan Punk perempuan ini berusaha melawan  norma budaya “feminim” perempuan yang dominan dengan jalan masuk ke kelompok Punk yang identik dengan laki-laki. Dalam beberapa kajian, pengikut Punk perempuan mengalami opresi dari dominasi Punk laki-laki yang kasar penuh dengan kekerasan, kontrol, dan dominasi (superordinat) sehingga Punk Girls dalam posisi sub ordinat. Bentuk perlawanan yang dilakukan oleh Girls Punk dengan menggunakan musik. Teori yang digunakan dalam studi ini adalah subculture.  Studi ini menggunakan Studi Pustaka dengan melakukan analisis konten. Dalam studi ini menghasilkan analisis kritis bahwa Subculture tidak selalu mengenai ideologi perlawanan, tetapi juga konstruksi dan kontestasi identitas yang muncul di tengah budaya dominan. Kemunculan Punk Perempuan membawa bentuk baru dalam subculture Punk tersebut.  Punk Girls menjadi bentuk subculture yang berada di dalam Subculture Boys Punk yang lebih dominan. Kendati demikian, ideologi utama yang dibawa oleh Punk Girls berbeda dengan ideologi Boys Punk. Jika Boys Punk cenderung  meletakkan ideologi mereka pada anti kapitalisme, Punk Girls justru memiliki ideologi counter culture terhadap norma dan budaya feminitas baik gerakan Punk Girls yang ada di Barat maupun Punk Girls di Indonesia.

Kata Kunci : Subculture, Girls Punk, dominasi budaya, musik

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.