Konstruksi dan Legitimasi Identitas Budaya Metropolis (Studi Kasus pada Komunitas Jali-jali di Universitas Sebelas Maret
Abstract
Identitas lazim dipergunakan untuk menjelaskan karakteristik sikap dan tindakan kelompok tertentu, kemudian membedakannya dengan karakteristik sikap dan tindakan kelompok-kelompok lain. Identitas sosial sebuah kelompok bisa saja terbentuk melalui hasil pemaknaan pada sebuah budaya. Seperti pada Komunitas Jali-jali, dimana budaya metropolis menjadi identitas dari kelompok tersebut. Budaya metropolis ini menjadi simbol dari Komunitas Jali-jali yang merupakan komunitas mahasiswa daerah Jabodetabek (masyarakat Ibu Kota) yang membedakan nya dengan komunitas lain yang ada di UNS. Keunikan penduduk metropolis tercermin dari gaya hidup dan interaksi sosial, tata cara serta kebiasaan sebagai wujud budaya masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konstruksi dan legitimasi budaya metropolis pada komunitas jali-jali. Penelitian ini menggunakan teori Praktik dan Identitas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian ini adalah mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Jali-jali dan mahasiswa lokal. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Lokasi penelitian ini di Univeritas Sebelas Maret Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dimulai dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan, serta untuk validitas data menggunakan triangulasi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan gaya hidup metropolis, seperti aktivitas waktu luang, bahasa, trend,dan fashion mahasiswa Jali-jali berbeda dengan mahasiswa loka. Gaya hidup mereka merupakan ciri dari budaya metropolis yang sudah terbiasa mereka jalani saat mereka di Ibu Kota, karena budaya metropolis yang mereka jalani sudah menjadi kebiasaan mereka sejak mereka berada di tempat asal mereka dan akan terus mereka jalani, tanpa disadari budaya metropolis ini sudah terkonstruksi dalam diri mereka dan menjadi sebuah identitas mereka dan kelompoknya. Adanya pengakuan dari mahasiswa lokal bahwa Komunitas Jali-jali memiliki budaya metropolis yang memang sudah melekat dan membedakan mereka dengan mahasiswa lainnya. Komunitas Jali-jali dapat dikatakan berada pada proses project identity, karena mereka berusaha membangun identitas Budaya Metropolis Jakarta nya untuk mereposisi identitas kelompok mereka pada lingkungan kampus UNS. Komunitas Jali-jali berusaha mengenalkan dan membangun Identitas yang mereka bawa dari tempat asal mereka, yakni Budaya Metropolis untuk membuat atau menentukan posisi mereka di kampus UNS agar lebih dikenal.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
p-ISSN 0215-9635