HUBUNGAN ATRAKSI ALAM DAN NON ALAM TERHADAP OCCUPANCY RATE PADA 18 BALKONDES (BALAI EKONOMI DESA) DI BOROBUDUR
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi minat wisatawan dalam memilih Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di kawasan wisata Candi Borobudur, serta hubungannya dengan tingkat hunian (occupancy rate) di masing-masing Balkondes. Penelitian ini dilaksanakan di 18 Balkondes yang tersebar di desa-desa sekitar Borobudur. Berdasarkan analisis faktor daya tarik alam, atraksi budaya lokal, pengelolaan, aksesibilitas, dan citra destinasi, ditemukan bahwa pengelolaan yang baik menjadi faktor utama yang memengaruhi tingkat hunian di Balkondes. Meskipun kedekatan geografis dengan Candi Borobudur dan daya tarik alam yang memukau berperan penting, pengelolaan yang optimal, termasuk kualitas fasilitas, pelayanan, serta keberagaman atraksi lokal, lebih menentukan dalam meningkatkan occupancy rate dan dampak ekonomi. Beberapa Balkondes yang mampu memaksimalkan potensi alam dan budaya, serta memiliki pengelolaan yang efisien, seperti Balkondes Tuksongo, mencatatkan tingkat hunian yang tinggi, meskipun jaraknya lebih jauh dari Candi Borobudur. Sebaliknya, beberapa Balkondes dengan lokasi yang lebih dekat (1-2 km) tidak berhasil mencapai tingkat hunian yang tinggi akibat pengelolaan dan pemasaran yang kurang efektif. Penelitian ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kinerja ekonomi Balkondes, pengelolaan yang efektif dan pengembangan atraksi lokal yang berkelanjutan sangat diperlukan.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.