Analisis Aksesibilitas Pariwisata Menuju Kawasan Objek Wisata (Studi Kasus: Kawasan Wisata Air di Kecamatan Polanharjo)

Priscila Nila Narwastuti, Paramita Rahayu, Bambang S. Pujantiyo

Abstract

Kabupaten Klaten adalah kabupaten yang dikenal memiliki objek wisata beragam dengan total sekitar 71 objek wisata yang berupa wisata alam, budaya, dan buatan. Kecamatan Polanharjo merupakan kecamatan di Kabupaten Klaten yang memiliki sebutan sebagai kawasan wisata air karena sebagian besar objek wisatanya didominasi oleh kolam renang dan pemancingan. Banyaknya objek wisata di Kecamatan Polanharjo yang berjumlah 19 objek wisata menyebabkan adanya daya tarik wisatawan untuk melakukan kunjungan. Kecamatan Polanharjo memiliki jumlah kedatangan wisatawan yang tinggi yaitu sejumlah 1.067.719 orang dalam satu tahun pada tahun 2023. Pergerakan wisatawan yang tinggi khususnya pada hari libur dan weekend menimbulkan adanya kemacetan di Jalan Janti-Cokro, Jalan Tegalgondo-Janti, dan Jalan Janti-Bentangan yang dapat mengakibatkan terhambatnya aktivitas pariwisata di Kecamatan Polanharjo. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada waktu-waktu tertentu aksesibilitas tidak memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam mencapai objek wisata tujuan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aksesibilitas pariwisata menuju kawasan wisata air di Kecamatan Polanharjo. Penilaian aksesibilitas pariwisata menuju kawasan wisata air ditinjau dari komponen aksesibilitas pariwisata yaitu moda transportasi, ketersediaan tempat parkir, dan jaringan jalan yang menghubungkan aktivitas pariwisata dengan pusat aktivitas lain. Metode yang digunakan untuk mengetahui aksesibilitas pariwisata menuju kawasan wisata air adalah deskriptif kuantitatif yang memfokuskan pada pembuktian teori melalui pengukuran variabel dan indikator penelitian menggunakan angka atau numerik melalui skoring. Hasil dari penelitian ini adalah pada kawasan wisata air memiliki kategori aksesibilitas susah ditinjau dari enam indikator yang digunakan sebagai pengukuran hanya indikator ketersediaan tempat parkir yang memenuhi standar parameter mudah. Angkutan umum dan kendaraan pribadi menuju objek wisata, rute perjalanan wisata, jaringan jalan berdasarkan fungsi, dan kinerja jalan belum memenuhi standara parameter mudah.

Full Text:

PDF

References

Aziz, R., & Asrul. (2018). Pengantar Sistem dan Perencanaan Transportasi. Deepublish.

Azman, N. A. N. M. N., Abd Rahman, N. H., Md Sawari, S. S., Abas, S. A., & Latif, S. A. A. (2021). The tourists’ spatial behaviour and tourist movement pattern in Muar Johor. Planning Malaysia, 19(16), 275–286. https://doi.org/10.21837/PM.V19I16.970

Buhalis, D. (2000). Marketing The Competitive Destination Of The Future. Tourism Management, 21(1), 97–116. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/S0261-5177(99)00095-3

Cooper, C. (2000). Tourism: Principles and Practice Second Edition. Logman.

Corte, V. Della, Piras, A., & Zamparelli, G. (2010). Brand and Imange: The Strategic Factors in Destination Marketing. International Journal of Leisure and Tourism Marketing, 1(4), 358–377.

Damanik, J., & Weber, H. F. (2006). Perencanaan Ekowisata: Dari Teori ke Aplikasi (F. S. Suyantoro (ed.)). Andi Offset.

Dickman, S. (1997). Tourism: An Introductory Text (3rd ed.). Hodder.

Fandeli, C. (1995). Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan. Libertu.

Hertiarti, I., & Wicaksono, W. A. (2019). Identifikasi Karakteristik Obyek Daya Tarik Wisata Makam Sunan Bonang berdasarkan Komponen Wisata Religi. Jurnal Teknik ITS, 8(2), 1–6.

Lau, G., & McKercher, B. (2006). Understanding Tourist Movement Patterns in A Destination: A GIS Approach. Tourism and Hospitality Research, 7(1), 39–49.

Mathieson, A., & Wall, G. (1982). Tourism, Economic, Physical and Social Impacts. Logman.

Miro, F. (2004). Transportasi Planning. Erlangga.

Roday, S., Biwal, A., & Vandana, J. (2009). Tourism Operations and Management. Oxford University Press.

Sari, A. N., Aliyah, I., & Mukaromah, H. (2023). Pengaruh perkembangan aktivitas mina wisata terhadap fungsi lahan di Desa Janti dan Desa Wunut, Kabupaten Klaten. Region : Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif, 18(1), 135. https://doi.org/10.20961/region.v18i1.53970

Soekadijo, R. G. (2003). Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata sebagai “Systemic Linkage.” Gramedia Pustaka Utama.

Stange, J., & Brown, D. (2015). Tourism Destination Management. Washington University. https://doi.org/10.1016/j.ypmed.2017.06.020

Sugiama, A. G. (2011). Ecotorism: Pengembangan Pariwisata Berbasis Konservasi Alam. Guardaya Intimarta.

Suwantoro, G. (2000). Dasar-Dasar Pariwisata. Andi.

Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi (2nd ed.). Penerbit ITB.

Tamin, O. Z., & Frazila, R. B. (1997). Penerapan Konsep Interaksi Tata Guna Lahan-Sistem Transportasi. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 8(3), 11–18.

Tóth, G., & Dávid, L. (2010). Tourism and accessibility: An integrated approach. Applied Geography, 30(4), 666–677. https://doi.org/10.1016/j.apgeog.2010.01.008

Wardiyanto. (2011). Perencanaan Pengembangan Pariwisata. Lubuk Agung.

Way, I. H., Wuisang, C. E. V., & Supardjo, S. (2016). Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Pariwisata di Danau Uter Kecamatan Aitinyo Kabupaten Maybrat Propinsi Papua Barat. Spasial, 3(3), 27–37.

Wijayanti, R. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif. In STIE Widya Gama Lumajang.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.