RUANG-RUANG TRAUMATIS DI KOTA SURAKARTA

Afiya Salma Dzahabiyya, Tendra Istanabi, Sania Chairunnisa, Wahyu Widyaningrum, Salsabila Nur Shadrina

Abstract

Kesehatan mental merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan bagi setiap manusia. Lebih dari 450 juta penduduk dunia mengalami gangguan kejiwaan. Masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan didominasi 70% penduduk perkotaan dan 30% penduduk perdesaan. Kota Surakarta salah satu Kota di Provinsi Jawa Tengah yang mengalami peningkatan populasi penderita gangguan jiwa berat pada setiap tahunnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian induksi dan grounded theory dengan metode kualitatif yang bersifat eksploratif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dan penyebaran kuesioner secara daring dengan teknik random sampling. Sampel tersebut kemudian memilih beberapa individu lain dalam grup yang berbeda untuk menjadi sampel berikutnya. Data dianalisis menggunakan metode content analysis yaitu open coding. Berdasarkan hasil kuesioner, diambil beberapa penyebab mengapa responden mengalami trauma pada ruang di Kota Surakarta. Kemudian, analisis distribusi untuk mengetahui dominansi frekuensi dari setiap kategori. Dari analisis ini menunjukan bahwa sebanyak 42% mengalami trauma diakibatkan kecelakaan, kemudian diikuti dengan kategori ketakutan sebesar 40%, kategori kekerasan 8%, kategori kehilangan sebesar 7%, dan frekuensi paling kecil adalah ketagori asmara sebesar 4%. Berdasarkan hasil penelitian, penyebab masyarakat Kota Surakarta dalam mengalami trauma pada ruang kota terdiri dari lima kategori (kriteria) utama, yang secara berurutan dari paling dominan adalah kecelakaan, ketakutan, kekerasan, kehilangan, dan masalah asmara. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya untuk mengetahui karakteristik ruang-ruang yang dapat memicu rasa trauma bagi seseorang.

Kata kunci: Ruang Traumatis; Kesehatan Mental

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.