Analisis Nilai Tambah Usaha Kacang Mete pada UMKM di Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri

Dwi Purnamasari

Abstract

Usaha kacang mete di Jatisrono memiliki peluang besar karena ketersediaan bahan baku yang melimpah di wilayah tersebut. Orang yang ingin memulai usaha kacang mete tentu perlu mengetahui informasi terkait biaya, penerimaan, keuntungan, efisiensi, hingga nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan kacang mete. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan, efisiensi usaha, nilai tambah usaha kacang mete pada UMKM di Kecamatan Jatisrono. Metode dasar penelitian yaitu analisis deskriptif. Metode penentuan lokasi secara sengaja yaitu di Kecamatan Jatisrono. Penentuan sampel dengan metode proportional random sampling dengan 30 UMKM kacang mete yang tersebar di Desa Gondangsari, Desa Tanjungsari, dan Desa Sambirejo. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan yaitu (1) Analisis Biaya; (2) Analisis Penerimaan; (3) Analisis Keuntungan; (4) Analisis R/C rasio; (5) Analisis Nilai Tambah Metode Hayami. Hasil analisis menunjukkan rata-rata biaya total pada UMKM kacang mete di Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri yaitu Rp24.856.591/bulan, rata-rata penerimaan yaitu Rp30.722.500/bulan. Rata-rata keuntungan yaitu Rp5.865.908/bulan. Nilai R/C rasio yaitu 1,24 artinya usaha menguntungkan dan efisien. Nilai tambah pengolahan kacang mete terbagi menjadi dua yaitu nilai tambah kacang mete utuh dan nilai tambah kacang mete pecah. Nilai tambah kacang mete utuh yaitu  Rp6.228/kg dengan rasio 19,16%. Nilai tambah kacang mete pecah yaitu Rp5.480/kg dengan rasio 19,06%. Adapun nilai tambah rata-rata kacang mete yaitu Rp5.854/kg dengan rasio 19,12%. Artinya nilai tambah tergolong sedang yang dampaknya UMKM mengalami peningkatan nilai tambah yang relatif sedang.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.