ANALISIS KETAHANAN PANGAN DAN STRATEGI BERTAHAN HIDUP RUMAH TANGGA PENYADAP KARET PTPN IX KEBUN JOLOTIGO AFDELLING WONODADI
Abstract
Abstract: This study aims to determine the proportion of food consumption expenditure, the level of energy consumption, food security conditions, and the survival strategy of rubber tapper households in Wonodadi Afdelling. This study applied descriptive method with purposive method to determine the location, namely Wonomerto, Wonodadi, and Tombo Villages, Bandar Sub-district, Batang District. This study used 37 rubber-tapper households through census method. The results showed that the proportion of food expenditure is 62.40% of total expenditure. The average of Energy Consumption Level is 82.04% which categorized in medium level. The result showed that 45.95% of household are on food vulnerable category, 21.62% are on food secure category, 18.92% are on food less secure category and 13.51% are on food insecurity category. The households implemented survival strategies, such as increased the number of worked people in household, side jobs, optimized the owned productive assets, chose cheaper health facilities, borrowed money or goods from other people or financial institutions.
Keywords: Rubber Tapper Household, Energy Consumption, Food Security, Survival Strategy.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi pengeluaran konsumsi pangan, konsumsi energi, kondisi ketahanan pangan, serta strategi bertahan hidup rumah tangga penyadap karet Afdelling Wonodadi. Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif dengan metode penentuan lokasi secara purposive yaitu di Desa Wonomerto, Wonodadi, dan Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang. Penentuan responden menggunakan metode sensus sebanyak 37 rumah tangga penyadap karet. Jenis dan sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan proporsi pengeluaran pangan adalah 62,40% dari total pengeluaran. Rata-rata Tingkat Konsumsi Energi adalah 82,04% dan termasuk dalam kategori sedang. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 45,95% rumah tangga berada pada kategori rentan pangan, 21,62% berada pada kategori tahan pangan, 18,92% berada pada kategori kurang pangan dan 13,51% berada pada kategori rawan pangan. Strategi bertahan hidup yang diterapkan rumah tangga antara lain menambah jumlah orang yang bekerja, melakukan pekerjaan sampingan, mengoptimalkan aset produktif yang dimiliki, memilih fasilitas kesehatan yang lebih murah, meminjam uang atau barang kepada orang lain atau lembaga keuangan.
Kata Kunci: Rumah Tangga Penyadap Karet, Konsumsi Energi, Ketahanan Pangan, Strategi Bertahan Hidup.
Full Text:
PDFReferences
Arida A, Sofyan dan K Fadhiela. 2015. Analisis Ketahanan Pangan Rumah Tangga Berdasarkan Proporsi Pengeluaran Pangan dan Konsumsi Energi. Jurnal Agrisep Vol. 16 (1): 20-34.BPS. 2019. Kecamatan Bandar dalam Angka 2019. Batang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang. Chaudhuri S. 2018. Livelihood Patterns and Survival Strategies of the Poor in Kolkata. Social Change 48(3): 345–366. Dirhamsyah T, JH Mulyo, DH Darwanto, dan S Hartono. 2016. Ketahanan Pangan; Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat Daerah Rawan Pangan di Jawa. Yogyakarta: Plantaxia. Fauzi IR, E Bukit, E Pane, A Rahman, dan THS Siregar. 2015. Perbandingan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Penyadap di Perkebunan Karet yang Berjarak Dekat dan Jauh dari Kota. Jurnal Penelitian Karet Vol. 33 (2): 167 – 174. Febriani D. 2017. Strategi Bertahan Hidup Petani Penggarap di Jorong Sarilamak Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. JOM FISIP Vol. 4 (1): 1-13. Husin L. 2012. The Rubber Farm Household’s Behavior on Economic Activities to Achieve Family Food Security. APCBEE Procedia 4: 169 – 174. Indrati R dan M Gardjito. 2014. Pendidikan Konsumsi Pangan: Aspek Pengolahan dan Keamanan. Jakarta: Kencana. Kanah, E Ningrum, dan B Waluya. 2015. Tingkat Kesejahteraan Buruh Sadap Karet PTPN VIII Wangunreja di Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang. Jurnal Pendidikan Geografi Vol. 15 (2): 73 – 83. Khomsan A, AH Dharmawan, Saharuddin, Alfiasari, H Syarief, dan D Sukandar. 2015. Indikator Kemiskinan dan Miskualifikasi Orang Miskin. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Marnisah L. 2019. Hubungan Industrial dan Kompensasi (Teori dan Praktik). Yogyakarta: Deepublish. PTPN IX Afdelling Wonodadi. 2020. Statistik Hasil Karet Februari 2020. Batang: PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Jolotigo Afdelling Wonodadi. Rustanti N. 2019. Buku Ajar Ekonomi Pangan dan Gizi. Yogyakarta: Deepublish. Sinaga ARR, T Supriana, dan SN Lubis. 2013. Ketahanan Pangan pada Keluarga Miskin di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Journal on Social Economic of Agriculture and Agribusiness Vol. 2 (6): 1-15. Clements KW and J Si. 2017. Engel’s Law, Diet Diversity, and the Quality of Food Consumption. American Journal of Agricultural Economics. 100(1), 1–22. Supariasa IDN, B Bakri, dan I Fajar. 2014. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Susanti N dan YW Citerawati. 2018. NCP Komunitas. Malang: Wineka Media. Tajerin, Sastrawidjaja dan R Yusuf. 2011. Tingkat Kesejahteraan dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Nelayan Miskin: Studi Kasus di Kelurahan Marunda Baru, DKI Jakarta dan Desa Tanjung Pasir, Banten. Jurnal Sosek KP Vol. 6 (1): 83-102. Wagiran. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan: Teori dan Implementasi. Yogyakarta: Deepublish. Yusuf M. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.
Refbacks
- There are currently no refbacks.