PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA BANARAN KECAMATAN GALUR KABUPATEN KULON PROGO MELALUI PENDEKATAN PARIWISATA BERBASIS LINGKUNGAN (ECOTOURISM)

Anti Mayastuti, Diah Apriani Atika Sari, Okid Parama Astirin

Abstract

The geographic, demographic, social and economic conditions of the Banaran people living in the coastal areas of Kulon Progo Regency are potential areas that can be developed to improve the welfare of local communities. The coastal area of Banaran village is a potential area for the development of regional tourism. The potential of coastal tourism that can be developed include Trisik Beach. However, the potential of this tourism has not been managed optimally and the availability of adequate facilities and infrastructure. Trisik Beach is also a place for green turtles (chelonian mydas) to spawn. The green turtle (chelonian mydas) is a species that lives in the sea and is currently facing a threat of extinction in the wild in the future. The threat of extinction of green turtles (chelonian mydas) due to human actions, among others, caused by: excessive coastal development, catching turtles to take eggs, meat or shells. This situation is exacerbated by the lack of knowledge and awareness of the Banaran Village community to participate in conserving the turtle habitat.
Keywords: community empowerment, eco-tourism, nature sanctuary village

Kondisi geografis, demografis, sosial dan ekonomi masyarakat Banaran yang bertempat tinggal di wilayah pesisir Kabupaten Kulon Progo merupakan potensi daerah yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat lokal. Kawasan pesisir Desa Banaran merupakan area yang cukup potensial untuk pengembangan pariwisata daerah. Potensi pariwisata pantai yang dapat dikembangkan antara lain Pantai Trisik. Namun demikian potensi pariwisata ini belum dikelola secara optimal serta belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Pantai Trisik juga merupakan tempat bagi penyu hijau (chelonian mydas) untuk bertelur. Penyu hijau (chelonian mydas) merupakan spesies yang hidup di laut dan saat ini menghadapi ancaman kepunahan di alam liar yang tinggi pada waktu yang akan datang. Ancaman punahnya penyu hijau (chelonian mydas) akibat perbuatan manusia antara lain disebabkan oleh: pembangunan daerah pesisir yang berlebihan, penangkapan penyu untuk diambil telur, daging atau cangkangnya. Situasi ini diperburuk dengan minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat Desa Banaran untuk ikut melestarikan habitat penyu.

Kata kunci : pemberdayaan masyarakat, eco-tourism, desa wisata suaka alam

Full Text:

PDF

References

________ “Tourism and Biodiversity Achieving Common Goals Towards Sustainability”, World Tourism Organization, 2010.

John Neil and Stephen Wearing, “Ecotourism: Impacts, Potentials and Possibilities”, Butterworth Heinemann, Woburn: 1999

http://galur.kulonprogokab.go.id/pages-20-profil.html

http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2010/02/15/pantai-trisik-jogja-potensi-konservasi-penyu-dan-pariwisata-yang-terabaikan-75029.htm

Refbacks

  • There are currently no refbacks.